Awalnya Bilang Tidak Takut, Barbie Kumalasari kini Melempem Mohon Damai dengan Fairuz

Awalnya Bilang Tidak Takut, Barbie Kumalasari kini Melempem Mohon Damai dengan Fairuz

POS KUPANG.COM -- Kasus ikan asin semakin melebar dan telah masuk ke ranah hukum yang membuat Barbie Kumalasari tampak perlahan mundur.

Berawal dari ujaran soal ikan asin yang diucapkan oleh suami Barbie Kumalasari, yaitu Galih Ginanjar.

Ujaran ikan asin yang terlontar dari mulut suami Barbie Kumalasari tersebut diduga ditujukan kepada mantan istrinya, Fairuz A Rafiq.

Video soal ikan asin tersebut diunggah di chanel Youtube milik Rey Utami dan Pablo Benua.

Video ini ternyata menjadi viral dan sangat menyinggung perasaan Fairuz A Rafiq tentunya.

Oleh karena hal itu, Fairuz A Rafiq pun melaporkan hal ii ke pihak yang berwajib.

Ia ditemani oleh kuasa hukumnya, Hotman Paris melaporkan tiga orang yaitu Galih Ginanjar, Rey Utami dan juga Pablo Benua.

Kini proses hukum untuk ketiganya telah berjalan, bahkan Galih Ginanjar telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Diketahui bahwa Galih Ginanjar diperiksa selama tigabelas jam lamanya.

Mengetahui hal ini, tentu sebagai seorang istri, Barbie Kumalasari ikut merasa tidak tenang dengan kasus yang dihadapi suaminya itu.

Semula pihak Galih Ginanjar dan juga Barbie Kumalasari yang tampak tak takut dengan laporan Fairuz A Rafiq pun kini sudah mulai terlihat menunjukkan gelagat gusar.

• Digosipkan Pacaran dengan Ifan Seventeen, Kini Juliana Moechtar Merasa Kecewa, Kenapa?

• Di Dalam Negeri Terancam 6 Tahun Penjara, Di Luar Negeri Galih Ginanjar Disebut Bukan Pria Sejati!

• 13 Jam Diperiksa Penyidik, Galih Ginanjar Ngaku Sebut Ikan Asin untuk Permalukan Fairuz A Rafiq

• Yusril Nilai Aneh Upaya Pengajuan Kasasi Prabowo-Sandi ke MA, Begini Alasannya

Bahkan Barbie Kumalasari pun berharap masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik.

Dalam sebuah wawancara ia mengatakan, "Saya sih menghimbau ya sekali lagi, kalua bisa diselesaikan secara damai".

Barbie Kumalasari juga menyebutkan bahwa pemberitaan di media seolah dipelintir kebenarannya.