Tindakan Kriminalitas Meresahkan Masyarakat, Perlu Ada Peran Forum yang Ada di Kabupaten Ngada
Aksi itu seperti aksi terror bom, bom bunuh diri, kasus pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, penipuan, hoaks, pemfitnaan, demo anarki
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Tindakan Kriminalitas Meresahkan Masyarakat, Perlu Ada Peran Forum yang Ada di Kabupaten Ngada
POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Kabid Pranata Sosial dan Penanganan Konflik pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri Kabupaten Ngada, Veronika Naru mengatakan kondisi saat ini tingkat kriminalitas dan permasalahan yang berlatar belakang idiologi, politik, ekonomi, social budaya sangat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat, secara nasional
Aksi itu seperti aksi terror bom, bom bunuh diri, kasus pembunuhan, pencurian, pemerkosaan, penipuan, hoaks, pemfitnaan, demo anarkis, pembakaran rumah ibadat/fasilitas umum, masasalah tanah suku/komunal, saling klem hak dalam suku dan masih banyak peristiwa/masalah lainnya.
Veronika menyebutkan secara khusus untuk permasalahan tindak kriminalitas di Kabupaten Ngada, kejahatan konvensional seperti pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, penganiayaan, penipuan dan masalah kamtibmas lainnya cukup meresahkan masyarakat.
• Mayat Siswi SD Ini Disimpan Bak Kamar Mandi, Setelah Dihabisi Tukang Bubur, Begini Alasannya
• Kabar hamilnya Mencuri Perhatian Warganet, Begini Masalah yang Dialami Syahnaz Sadiqah
• Ada 15 Maskapai Penerbangan yang Tak Lagi Beroperasi, Begini Kasusnya
Veronika mengatakan faktor penyebab tindak kriminalitas yaitu Kesenjangan social, konflik social, faktor ekonomi, pengangguran, pergolakan ideologi, politik, dendam pribadi, mentalitas dan pengaruh Iptek.
Menurut Veronika, upaya pencegahan permasalahan kriminalitas melalui peningkatan peran forum yaitu pencegahan tindak kriminalitas dilakukan melalui koordinasi lintas forum untuk memberikan penyuluhan pencegahan tindak kriminalitas
Selain itu, membuka lapangan kerja, memberi pelatihan keterampilan, melalui upaya memelihara kondisi damai dalam masyarakat.
"Mengembangkan penyelesaian perselisihan secara damai, meredam potensi konflik, dan membangun sistem peringatan dini, penguatan dan pemanfaatan fungsi intelijen melalui FKDPK, FKDM, FKUB, FPK," ujar Veronika, saat pertemuan bersama lintas Forum yakni Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Tim Kewaspadaan Dini Pemerintah Kabupaten( TKDPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Ngada di Aula Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri Kabupaten Ngada.
• Ada 15 Maskapai Penerbangan yang Tak Lagi Beroperasi, Begini Kasusnya
• WhatsApp Anda Down Tidak Bisa Download Foto, Begini Cara Mengatasi WA yang Mendadak Error & Lemot
Siaran pers yang diterima POS-KUPANG.COM, Kamis (4/7/2019) menyebutkan perlu pembentukan FKDM, FPK sampai di tingkat kecamatan dan berdasarkan hasil rapat lintas forum disepakati bahwa dalam rangka meningkatkan peran forum untuk pelaksanaan pencegahan tindak kriminalitas di Kabupaten Ngada, forum merumuskan rencana tindak melalui kegiatan Penyuluhan Pencegahan.
Gambaran Kegiatan yaitu penyuluhan di Desa/Kelurahan dan di sekolah-sekolah bagi sejumlah Tokoh dan pelajar SLTP/SLTA, Mahasiswa untuk diberi penyuluhan tentang bahaya kriminalitas.
Perlu juga dilakukan Meet Kawula Muda (MKM) dimana gambaran kegiatan mempertemukan orang-orang muda dari berbagai agama dan kepercayaan di Kota Bajawa yang bertujuan untuk mengakrabkan dan juga mempererat jejaring antar antar orang muda di Kota Bajawa.
Kegiatan ini diisi dengan sesi sharing pengalaman pribadi, atau diisi dengan pentas seni. Camping Lintas Iman dimana gambaran kegiatan ini dilakukan dilakukan di salah satu tempat seperti di tempat wisata.
Sistem kegiatan ini adalah peserta menginap selama kurang lebih 3 hari 2 malam. Selama kegiatan Camping ini teman-teman muda dari berbagai agama dan kepercayaan diajak untuk berdinamika melalui kegiatan outbond sehingga antar orang muda semakin mengenal satu dengan yang lain sehingga tujuan dari kegiatan kumpul bersama yang sudah diikuti semakin dapat dirasakan dan diwujudnyatakan.
• 3 Perempuan Cantik dan Milenial ini Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Jokowi, Ada Putri Hary Tanoe
• 5 Fakta Acara Pembacaan Sikap Relawan Prabowo-Sandi yang Berakhir Ricuh
Juga kegiatan Work shop dengan mengundang beberapa nara sumber untuk memberikan wawasan mengenai Kebhinekaan
Dan perlunya merawat Kebhinekaan di Indonesia. Sasaran adalah siswa/I SMA dan Kampanye dengan
Thema kampanye “Stop Melakukan Kejahatan” sasaran masyarakat luas, di tempat yang banyak massanya, bisa bergandengan dengan kegiatan-kegiatan lainnya.