Renungan Harian

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 1 Juli 2019: "Jangan Hanya Mengejar Isi Kepala & Isi Dompet"

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 1 Juli 2019: Jangan Hanya Mengejar Isi Kepala dan Isi Dompet

Editor: Eflin Rote
istimewa
Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh MA 

Renungan Harian Kristen Protestan Senin 1 Juli 2019

Oleh: Pdt DR Mesakh A P Dethan MTh Ma

--

Jangan Hanya Mengejar Isi Kepala dan Isi Dompet!

Orang Jawa mau jual apa saja namanya tetap MAS. Orang Timor yang laki-laki,mau jual apa saja, namanya tetap Om.  

Lebih kacau lagi kalo, penjual Sayur lewat, namanya bukan Om lagi tetapi =Sayuurrrrr,, Penjual ikan lewat,,Namanya bukan Om, lagi tetapi, = Ikaaannnnn. Kasihan Kalau Penjual Kodok, Kampret atau  Anjing  yang lewat, namanya jadi.....????

Kenapa nama para penjual itu berubah sesuai dengan profesi atau apa yang dijualnya, pada satu pihak mungkin  karena nama orang itu mungkin tidak penting, karena yang mau dibeli bukan namanya, tetapi barang dagangannya, namun pada pihak lain mungkin ini telah menjadi kebiasaan. 

Kita terbiasa memanggil para pedagang itu dengan sebutan yang singkat sesuai dengan apa yang didagangkannya, tentu dengan alasan praktis dan cepat. 

Banyangkan kalau setiap pedagang yang kita mau beli barang dagangannya kita mesti menanyai namanya satu persatu khan akan repot jadinya. Heheheh.

Akan tetapi ada hal-hal tertentu dalam hidup ini yang membutuhkan keseriusan dan bukan sekedar alasan praktis dan asal-asalan saja, yakni pendidikan bagi anak-anak dan orang muda.

Pentingnya pendidikan bagi orang muda oleh penulis Amsal seperti yang ditekankan dalam pasal 22:1-16 adalah sesuatu yang  harus sungguh-sungguh patut diperhatikan.

Bagi penulis Amsal 22 ini juga menekankan mengapa pentingnya  pendidikan bagi orang muda. Pertama karena Kebodohan melekat di hati orang muda, sehingga perlu tongkat didikan untuk mengusirnya (Amsal 22:15).

Kebodohan adalah momok yang harus diusir. Kebodohan adalah wabah yang harus dibasmi.

“Kebodohan melekat pada hati orang muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.”

Karena kebodohan ini, menurut penulis Amsal orang muda tidak dapat memilih jalannya sendiri, ia belum dapat membedakan yang benar dan salah.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved