BPJS Ketenagakerjaan NTT Silahturahmi dan Self Reinvent Motivation kepada Penerima Manfaat
Pihak BPJS Ketenagakerjaan NTT Silahturahmi dan Self Reinvent Motivation kepada Penerima Manfaat
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Pihak BPJS Ketenagakerjaan NTT Silahturahmi dan Self Reinvent Motivation kepada Penerima Manfaat
POS-KUPANG.COM | KUPANG - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Nusa Tenggara Timur kembali menggelar kegiatan istimewa bagi penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
Kegiatan dimaksud bertajuk 'Silahturahmi dan Self Reinvent Motivation Kepada Penerima Manfaat Program BPJS Ketenagakerjaan Cabang Nusa Tenggara Timur', berlangsung di Hotel Aston Kota Kupang, Sabtu (29/6/2019).
• Bupati Malaka Minta Pelayanan di Rumah Sakit dan Puskesmas Berkualitas
Sejak pukul 08.00 Wita, Penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan sudah hadir di Hotel Aston. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang NTT, Rita Damayati.
Para penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan diberi kesempatan seluas-seluasnya untuk bertanya, mengungkapkan ide, saran, curahan hati mereka terkait pelayanan BPJS Ketenagakerjaan dan kehidupan mereka sebagai tenaga kerja.
• Warga Nanga Baras Tangkap Komodo Pota yang Masuk Kampung
Spesialnnya, dalam KEGIATAN tersebut, para peserta mendapat materi Power Of Self Motivation yang diberikan oleh Lusiana Ado dari Kingdom Training Centre.
Selain para penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan, turut hadir para pimpinan atau perwakilan dari sejumlah perusahaan.
Dalam sambutannya Rita Damayati mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberi pehamaman kepada para masyarakat NTT bahwa Pemerintah hadir dalam rangka mewujudkan perlindungan bagi masyarakat kerja di NTT melalui program BPJS Ketenagakerjaan.
Rita mengatakan, banyak penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan, namun sebagian kecil saja yang mengenal secara baik dan utuh apa itu BPJS Ketenagakerjaan dan peranannya dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat pekerja.
"Tak kenal maka sayang, memang bapa dan ibu sudah tau tentang BPJS Ketenagakerjaan, namun belum mendalam. Hanya tau, sudah dapat jaminan kecelalakan kerja, jaminan hari tua, sebagai ahli waris sudah mendapatkan klaim jaminan kematian dan sebagainya," ujar Rita.
Sementara perwakilan atau pimpinan dari perusahaan, lanjutnya, tentu sudah paham tentang BPJS Ketenagakerjaan. Namun masih terbatas dalam hal menginformasikan secara utuh kepada masyarakat pekerja tentang BPJS Ketenagakerjaan.
Ia menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan hadir memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat pekerja. Menurutnya, BPJS Ketenagakerjaan sangat penting bagi masyarakat pekerja, sehingga sangat diharapkan, penerima manfaat BPJS Ketenagakerjaan bisa membagikan pengalaman mereka kepada sesama.
Rita membeberkan, yang membantu roda perekonomian di NTT yaitu masyarakat pekerja. Baik pekerja formal dan informal. "Pekerja formal adalah pekerja yang bekerja di bawah payung hukum seperti PT, CV, yayasan dan sebagainya serta menerima penghasilan tetap," ungkapnya.
Sementara pekerja sektor informal yaitu pekerja serabutan, yang penghasilannya tidak tatap. "Geliat perekonomian di NTT, lebih banyak mereka yang pekerja informal, seperti pedagang kaki lima, keliling, tukang ojek, nelayan dan lain-lain," ungkapnya.
Untuk mendaftar ke BPJS Ketenagakerjaan para pekerja informal, jelas Rita, dilakukan secara mandiri, atau bisa melalui paguyuban, kelompok tani dan lain-lain. "Sementara pekerja formal diurus atau didaftarkan oleh perusahaan," jelas Rita.