Dekranasda TTU Minta Pemerintah Mewajibkan Siswa di Sekolah Memakai Rompi Tenun Ikat
tujuannya dari mewajibkan semua siswa memakai rompi tenun ikat supaya pemerintah dapat menciptakan pasar bagi para penenun
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Dekranasda TTU Minta Pemerintah Mewajibkan Siswa di Sekolah Memakai Rompi Tenun Ikat
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Ketua Dekranasda TTU, Kristina Muki meminta kepada pemerintah Kabupaten TTU supaya mewajibkan para siswa di sekolah memakai rompi tenun ikat.
Para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas supaya diwajibkan mengenakan rompi kain tenun ikat yang dijahit oleh para penenun dari Kabupaten TTU.
"Saya juga menyampaikan kepada Bapak Bupati bahwa pada tahun ajaran baru ini, bisa mewajibkan anak-anak pada setiap hari Kamis atau Jumat menggunakan rompi motif tenun ikat dari TTU," kata Kristina kepada Pos Kupang saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati TTU, Jumat (21/6/2019).
Kristina menjelaskan, tujuannya dari mewajibkan semua siswa memakai rompi tenun ikat supaya pemerintah dapat menciptakan pasar bagi para penenun yang ada di wilayah Kabupaten TTU.
• BMKG Perkiraan Cuaca Aktual Penerbangan di Bandara El Tari Kupang, Simak Yuk
• Dugaan Kasus Penganiayaan Oknum Pegawai Lapas Terhadap Napi Anak, Ini Perkembangannya
• Guys Jangan Pernah Percaya dengan 4 Mitos Pekerjaan Ini
"Jangan sampai kita memakai rompi plintiran dair daerah lain. Itu malah menjadi trend. Jadi kita minta supaya mulai saja dari kita sendiri untuk memberdayakan para penenun kita dengan kita memakai kain tenun ikat mereka," ujarnya.
Kristina mengatakan, konsep mewajibkan semua siswa memakai tenun ikat berawal dari lingkungan keluargannya, dimana ia pernah menjahit rompi untuk anak-anaknya di rumah.
"Ketika saya jahit, dan mereka pakai, ternyata cocok. Nah apa salahnya jika semua sekolah di Kabupaten TTU menggunakan rompi tenun ikat supaya kita bisa membantu memberdayakan para penenun kita sendiri," pungkasnya.
Kristina berharap, supaya permintaan tersebut dapat diterima oleh pemerintah Kabupaten TTU supaya para pengrajin tenun dapat hidup dari hasil tenunannya dan dapat lebih bergairah untuk terus memproduksi kain tenun. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)