Bupati TTU Juga Dukung Event Pemilihan Putri Tenun Ikat NTT, Ini Alasannya

Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mendukung event pemilihan putri tenun ikat tingkat provinsi NTT

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Adiana Ahmad
POS KUPANG/THOMAS MBENU NULANGI
Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes 

Bupati TTU Juga Dukung Event Pemilihan Putri Tenun Ikat NTT, Ini Alasannya

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU- Bupati TTU, Raymundus Sau Fernandes, S.Pt mendukung event pemilihan putri tenun ikat tingkat provinsi NTT. Dengan adanya pemilihan putri tenun NTT diharapkan tenun ikat NTT dapat dikenal lebih luas ditengah masyarakat.

"Sebagai pemimpin yang ada di daerah kami sangat mendukung terkait dengan pemilihan putri tenun NTT ini, dengan harapan tenun kita semakin di kenal luas, bukan hanya di NTT, tapi ditingkat nasional maupun internasional," kata Raymundus kepada Pos Kupang saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati TTU, Jumat (21/6/2019).

Raymundus mengatakan, sejak periode pertama dirinya memimpin Kabupaten TTU, pemerintah telah memberikan perhatian yang sangat serius terhadap potensi tenun di daerah tersebut. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menciptakan pasar tenun ikat sendiri.

1.625 Rumah Program BSPS Akan Dibangun Di Kabupaten Kupang pada Tahun Ini

"Pemerintah daerah ini kan sudah melakukannya sejak periode saya yang pertama. Kita menciptakan pasar sendiri. Saya mewajibkan semua ASN awalnya hari Sabtu menggunggakan perangkat adat lengkap, dan sekarang bergeser ke hari Kamis," jelasnya.

Raymundus mengatakan, dengan menciptakan pasar sendiri, maka banyak sekali ASN yang memakai kain tenun hasil kerajinan penenun yang ada di Kabupaten TTU supaya bisa memberdayakan para penenun selain untuk melestarikan budaya juga meningkatkan pendapatan ekonomi penenun itu sendiri.

"Jadi ada sekian ribu orang, tidak mungkin dia pakai pakaian tenun hanya satu setiap hari Kamis. Dia pasti malu, sehingga paling tidak dia pasti memiliki dua pakian tenun, maka pasar pasti terbentuk sendiri di situ," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga menanamkan rasa cinta budaya kepada kaula muda di Kabupaten TTU. Penanaman rasa cinta budaya dilakukan agar generasi muda bisa mencintai budayanya sendiri.

Pemda Ngada Wajibkan ASN Kenakan Tenun Ikat

Selain itu, jelas Raymundus, pemerintah juga bekerja sama dengan Dekranasda TTU untuk mendampingi kelompok tenun di Kabupaten TTU. Dengan begitu, kelompok tenun di Kabupaten TTU tetap diperhatikan sehingga bisa memproduksi tenun ikat dengan kualitas yang baik.

"Kemarin kita ikut fashion show di Jakarta dengan membawa busana TTU dengan motif daerah TTU, dan ternyata laku karena kualitasnya bagus sekali. Semua yang dibawa dari TTU laku bahkan kekurangan," ungkapnya.

Saat ini, tambah Raymundus, pemerintah melalui dinas teknis melakukan pendampingan kepada para penenun agar memperhatikan kualitas tenunnya.

Lestarikan Tenun Ikat Pemda Ngada Wajibkan ASN Kenakan Tenun Ikat

"Pewarnaan harus diperhatikan sehingga tidak mudah luntur. Motif harus terang, karena motif itu ada pesan moral yang disampaikan oleh mama-mama kepada siapa saja yang menggunakannya. Karena banyak orang yang belum mengerti pesan apa yang ada di kain tenun ikat itu," ungkapnya.

Raymundus juga mendorong, supaya pemerintah melalui dinas terkait untuk menterjemahkan motif tersebut dengan menarasikan motif dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga siapa saja yang memakai kain tenun dapat mengerti pesan moral dalam motif tersebut. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved