Anda Sering atau Pernah Bicara dengan Diri Sendiri? Ternyata Bermanfaat, Percaya?
Mengungkapkan isi hati dengan keras ternyata membantu menaklukkan masa kini dan masa depan dengan lebih baik.
Anda Sering atau Pernah Bicara dengan Diri Sendiri? Ternyata Bermanfaat, Percaya?
POS KUPANG.COM -- Pernahkah kamu berbicara sendiri dengan suara yang keras?
Berbicara dengan diri sendiri kerap diasosiasikan dengan perilaku orang gila.
Padahal, para ahli menemukan adanya hal positif di balik kebiasaan yang dianggap aneh ini?
Mengungkapkan isi hati dengan keras ternyata membantu menaklukkan masa kini dan masa depan dengan lebih baik.
Bahkan, psikoterapis Lisa Ferentz mengatakan, berbicara dengan diri sendiri adalah hal yang harus kita lakukan.
• Artis Korea Seungri Sewa Dua PSK Rp363,9 juta, Hanya untuk Mengetes Kualitas Seksual
• Gisella Anastasia Peluk Mesra Wijin, Setelah Dapat ini
Ferentz sering menggunakan praktik ini ketika membantu kliennya mengembangkan pandangan positif tentang diri mereka dan masa depannya.
"Tidak ada yang lebih penting selain kita berbicara kepada diri sendiri karena monolog batin itu menginformasikan semua pikiran, emosi, dan pilihan perilaku kita selanjutnya," kata dia.
Cara terbaik untuk membentuk mental yang sehat adalah dengan menuliskan apa yang kita syukuri, kekuatan diri sendiri, dan afirmasi positif.
Setelah itu, kita berdiri di depan cermin dan mengatakan hal-hal yang kita tulis dengan lantang. Jika kita merasa konyol, jangan berhenti.
"Seperti hal lain, setelah kamu berlatih dan mendekatkan diri dengan hal positif, kamu merasa cukup mudah untuk melakukannya."
• Penggunaan Whatsapp, Facebook dan Instragam Kembali Normal, Pembatasan Sudah Dicabut
• Polri Tetapkan 11 Tersangka Kerusuhan 22 Mei, Ini Nama- nama Mereka. Apa Anda Kenal?
"Ini akan menjadi panduan hidup kita, entah kita menyadarinya atau tidak," kata Ferentz.
Riset dari University of Lethbridge menemukan siswa yang diajari cara melakukan self-talk positif atau mengatakan hal positif pada diri sendiri mampu mengubah perspektif, sikap, dan reaksi mereka.
Ferentz juga mendorong orang untuk melakukan obrolan atau mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka menuju ke situasi yang berpotensi mengintimidasi, mengancam, atau situasi yang sulit.
"Ketika kita membisikkan hal positif pada diri kita sendiri, itu memberi kita lebih banyak kekuatan dan keberanian untuk dapat menghadapi skenario hidup yang menantang," kata dia.