Pemilu 2019

Kisah Hilda Riwu Kore, Istri Wali Kota Kupang, Blusukan Hingga ke Pelosok Desa agar Lolos DPD RI

Kisah Hilda Riwu Kore, Istri Wali Kota Kupang, blusukan hingga ke pelosok desa agar lolos anggota DPD RI

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ Laus Markus Goti
Hilda Riwu Kore 

Kisah Hilda Riwu Kore, Istri Wali Kota Kupang, blusukan hingga ke pelosok desa agar lolos anggota DPD RI

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hilda Riwu Kore Manafe calon DPD RI dipastikan melenggang ke senayan. Istri Walikota Kupang ini berada di posisi teratas peraih suara terbanyak.

"Tentu saja bukan hal yang mudah hingga bisa lolos dan meraih banyak suara, saya sampai blusukan ke pelosok dan sampai nginap di rumah warga," ungkap Hilda kepada POS-KUPANG.COM, di Rumah Jabatan Walikota Kupang, Kamis (16/5/2019).

Theresia Ose Di-nonjob-kan Terkait Kasus Makan Uang Negara di Kabupaten Lembata

Dalam kunjungan-kunjungan ke tengah masyarakat, kata Hilda, dirinya merasakan respon yang luar biasa dari masyarakat dan mereka mau bekerja keras untuk mendukung dan memenangkan Hilda dalam pemilihan DPD.

"Respon positif dan dukungan yang tulus iklas ini, membuat saya percaya, bahwa saya akan sukses dalam pemilihan DPD ini. Saya juga selalu berdoa berdoa sebelum dan sesudah turun ke masyarakat bersama tim saya," ungkapnya.

Tahun 2020 Manggarai Bebas BAB Sembarangan dan Jadi Pilot Project di NTT

Hilda mengatakan, dirinya bersama tim kerjanya mendatangi tokoh-tokoh masyarakat di desa-desa, termasuk tokoh agama, tokoh pemuda, bahkan tokoh-tokoh politik lintas partai datangi untuk meminta bantuan.

"Kerja yang sangat berat dalam rentang waktu setahun terakhir ini, harus saya jalani, pulang diatas jam 12 malam, bahkan subuh, menjelajahi banyak desa, khususnya di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, Belu, Rote Ndao, Sabu, Sumba dan Alor," ungkapnya.

Dalam kunjungan itu Hilda melihat banyak sekali kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang belum tersentuh dan masyarakat meminta bantuan kepadanya untuk menyelesaikan berbagai kebutuhan masyarakat yang belum dapat terpenuhi.

"Seperti, di daerah-daerah yang sulit mendapat air bersih, misalnya Pulau Semau, beberapa wilayah di Kabupaten Kupang, TTS dan Malaka, kami coba membantu dengan menyediakan air bersih dan bantuan lainnya sesuai dengan permintaan masyarakat, yang bias kami penuhi," ungkapnya.

Untuk kabupaten-kabupaten lain, kata Hilda menggunakan jaringan kenalan, keluarga dan juga menggunakan iklan yang teratur, agar masyarakat tahu keikutsertaannya dalam pemilihan DPD kali ini.

Didalam Tim Kerja sendiri, lanjutnya dia melakukan kontrol yang sangat ketat dan terus melakukan evaluasi setiap minggu, mengecek kendala yang ada dan mencari jalan keluarnya.

"Kami menyediakan Alat Peraga Kampanye (APK) yang cukup dengan sistem pemasangan yang terukur, transportasi APK juga cek dan dikontrol dengan baik, iklan juga terarah dan seberapa jauh bisa menjangkau masyarakat. Kami beriklan melalui media cetak konvensional, media penyiaran juga lewat media-media online termasuk Facebook (FB), dan semuanya dilaksanakan dengan terarah," ungkapnya.

Hilda menegaskan di DPD ia akan memperjuangkan kepentingan rakyat di Nusa Tenggara Timur, melalui fungsi, tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

"Juga tergantung penempatan saya di dalam komite berapa. Misalnya di komite 1, maka beberapa persoalan pemekaran akan menjadi prioritas," jelasnya.

Hilda mengatakan, selama ini kesan keberadaan senator kurang menonjol dibanding DPR. Menurutnya senator terkesan tidak popular, karena memang tugasnya tidak terlalu menyentuh langsung dengan rakyat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved