Ramadhan 2019
Ramadhan 2019, Sedekah Membawa Berkah
Belum bewrsedekah? ayo bersedekah mumpun masih ada waktu. Banyak berkah lohn jika bersedekah. Simak berkah sedekah di sini
SEDEKAH MEMBAWA BERKAH

H. Marhaban Adhang, S.HI
“Penyuluh Agama Islam”
Kantor Kementerian Agama Kota Kupang
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah pemilik alam semesta beserta seluruh isinya. Yang telah melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat serta salam atas nabi kita Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju hidayah dan rahmat Allah SWT.
Marilah dalam kesempatan kali ini, kita terus bersama-sama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Pembaharuan dan peningkatan taqwa merupakan hal yang sangat penting, karena ketaqwaan seseorang selalu berubah-ubah, kadang bertambah kuat dan terkadang berkurang.
Manusia dimuka bumi ini memiliki tanggung jawab terhadap Allah SWT. Misi dari penciptaan manusia adalah sebagai khalifah/pemimpin yang bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan di muka bumi ini. Kelak manusia akan diminta pertanggungjawaban dihadapan-Nya akan hal-hal yang telah ditugaskan kepada mereka selama di dunia.
Seluruh apa yang ada di bumi dan di langit adalah milik Allah, manusia hanyalah diberikan hak untuk menggunakan kekayaan-Nya tersebut. Harta dan kekayaan yang kita miliki tak lain adalah titipan Allah SWT. Maka, suatu saat nanti harta dititipkan Allah kepada kita seperti (uang, rumah, kebun, anak, dll) semuanya akan diambil kembali oleh Allah, kemudian kita akan ditanya apa yang telah kita perbuat terhadap titipan Allah tersebut.
Tidakkah kita ikut merenungkan senandung syair Mahmud Hasan Al Warraq yang berkata, "Kurenungkan tentang harta dan penimbunannya, ternyata apa yang tersisa itulah yang bakal binasa. Sedang yang kunafkahkan di jalan kebaikan, baik secara ma'ruf atau ihsan maka dialah yang kekal dan karenanya aku dibalas (kebaikan), saat semua orang diberi balasan."
Al Hasan Al Bashri berkata, "Sejahat-jahat teman adalah uang dan harta-benda. Keduanya tidak akan bermanfaat untukmu kecuali ketika keduanya berpisah denganmu."
Harta adalah ni'mat. Barangsiapa takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan yang diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong agama Allah dan meninggikan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya. Memberikan kebahagiaan kepadanya di dunia, juga bahagia di akherat. Dan, kebahagiaan bukanlah sesuatu yang diperjual-belikan. Ia adalah anugerah Allah bagi hamba-Nya yang ta'at dan memenuhi perintah-Nya.
Jika ada orang kaya, seorang pemimpin, direktur perusahaan ataupun seseorang yang sangat kita hormati mengatakan : “lakukanlah pekerjaan ini dan pekerjaan itu nanti engkau akan kuberi sesuatu imbalan yang besar” apakah kita akan menolak pekerjaan itu? Tentu, sedetik pun kita tidak akan terlambat untuk mengerjakan pekerjaan itu, sebab kita yakin dia (orang kaya) tersebut akan memberikan kita imbalan yang besar.
Lalu, tidak ada alasan satupun bagi kita untuk tidak yakin dan percaya akan janji Allah Azza Wajalla, Pemilik langit dan bumi, Dzat Yang Maha Agung, Maha Pengasih dan Maha Kaya. Tuhannya para pemimpin, Tuhannya orang-orang kaya, Tuhannya para direktur-direktur perusahaan. Allah telah berjanji dalam firman-Nya:
"Dan kebaikan apa saja yang engkau perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya." (Al Muzzammil: 20)
Orang yang berinfak (bersedekah) di jalan Allah seakan-akan memberi pinjaman kepada Allah, padahal Dia adalah Maha Kaya dan Maha Pemberi. Pilihan kata "qardh" (pinjaman) tentu karena begitu sangat mulianya kedudukan orang yang berinfak di sisi Allah. Di samping, kata "qardh" membawa makna hutang piutang, yang berarti Allah 'Dzat yang tidak menyelisihi janji-Nya' pasti membayar hutangNya tersebut.