Calon Doktor STAKN Kupang Teliti Komunitas Islam dan Kristen di SoE
Perjumpaan Komunitas Islam dan Kristen di wilayah pegunungan TTS tersebut dikaji oleh Pendeta Yuda secara historis dan teologis.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Calon Doktor STAKN Kupang Teliti Komunitas Islam dan Kristen di SoE
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Calon Doktor Teologi dari Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAKN) Kupang, Pendeta Yuda D. Hawu Haba, M. Th, meneliti Komunitas Islam dan Kristen Amanuban Timur.
Amanuban Timur merupakan salah Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NusaTenggara Timur.
Perjumpaan Komunitas Islam dan Kristen di wilayah pegunungan TTS tersebut dikaji oleh Pendeta Yuda secara historis dan teologis.
Sabtu (6/4/2019), ujian seminar hasil penelitian disertasi program pascasarjana doktor teologi Tahun Ajaran 2018/2019 tersebut digelar di Kampus STAKN Naimata Kupang.
Para penguji dalam ujian seminar itu antara lain, penguji utama, diketuai oleh Prof. Dr. Sandy Murianto M. Pd dan anggotanya, Prof. Dr. Maria A. Noach, P. hd. M.Sc, Dr. Odita Hutabarat, M. Th dan Dr. Zainur Wula, S. Pd, M. Pd.
Sedangkan promotor, ada dua orang doktor, yaitu Dr. Fred Jara Welem dan Dr. A.A. Yawangoe dan moderator oleh Ketua STAKN Kupang Dr. Harun Natonis, M. Si.
• Dandim Dan Kapolres Ende Keluarkan Himbau Bersama Terkait Pemilu
• Kondisi Politik Memanas Jelang Pemilu itu Biasa
• 50 Persen Nasabah Siapkan Pendidikan Anak Dengan BRI Life
Kepada POS-KUPANG.COM, Harun mengatakan, hasil penelitian Pendeta Yuda sangat menarik dan menjadi sumbangan berharga bagi Provinsi NusaTenggara Timur dalam hal relasi antar umat beragama di NTT.
Harun menjelaskan hal menarik yang ia temukan dalam hasil penelitian Pendeta Yuda yaitu, baik komunitas islam maupun Kristen memiliki penyebutan yang sama untuk nama Allah, Gereja dan Musholah, Khotbah dan Dakwah dalam bahasa Timor.
"Komunitas Islam maupun Kristen menyebut Allah dengan Uis Neno . Tak hanya itu, Kitab Suci, baik Islam maupun Kristen menyebut Surat Krino, tempat ibadah (Gereja dan Musholah) Klei, khotbah dan dakwa disebut Aan Klino," ungkap Harun.
Ia mengatakan, sampai saat ini ada sekitar 46 mahasiswa yang mengambil program doktoral di STAKN Kupang. Lanjutnya, ada sekitar 5 atau 8 orang yang akan diwisudakan September 2019.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)