GMPS Rancang Drum Jadi Tempat Sampah Motif Pelangi
Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GMPS) Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai mulai merancang drum-drum bekas menjadi tempat sampah
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
GMPS Rancang Drum Jadi Tempat Sampah Motif Pelangi
POS-KUPANG-COM|RUTENG--Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GMPS) Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai mulai merancang drum-drum bekas menjadi tempat sampah bermotif pelangi.
Kelompok kreatif ini memanfaat drum-drum bekas yang diberikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai menjadi tong sampah bernilai seni.
Pencetus ide tempat sampah bermotif pelangi ini ialah Koordinator GMPS Ruteng, Tiransius Kamilius Otwin Wisang. Ia adalah alumnus Universitas Udayana Bali Jurusan Seni Rupa dan Desain.
Otwin Wisang Kepada POS-KUPANG.COM di Ruteng, Selasa (26/3/2019) pagi, mengatakan, sampah mungkin selalu diidentikan dengan sesuatu yang menjijikan. Begitu juga dengan tong sampah, pasti fokus pandang cenderung mengarah ke hal-hal kotor.
• DPPU El Tari Klarifikasi Rekrutmen Tenaga Kerja
• Waspada! Potensi Gelombang Setinggi 2,0 Meter Terjadi di Dua Perairan di NTT Hari Ini
• SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Turki vs Moldova Kualifikasi Piala Eropa 2020, Turki Terlalu Kuat
• Live Streaming Portugal vs Serbia Kualifikasi Piala Eropa 2020, Selasa Dini Hari Jam 02.45 WIB
Namun, ia bersama anggota GMPS mulai berkomitmen untuk mengubah arah pandang tersebut dengan mendesain tempat sampat agar bernilai seni.
Otwin menjelaskan, warna pelangi itu terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
GMPS Ruteng, kata dia, memilih warna pelangi untuk mendesain tong sampah agar masyarakat di kota itu bisa terinspirasi. Itu terutama agar bisa membuat warna kebersihan untuk Kota Ruteng.
"Pelangi itu hiburan dan harapan di tengah hujan. Warna pelangi diharapkan bisa menginspirasi masyarakat agar memberikan warna kepada Kota Ruteng," ujar Otwin.
Dia menambahkan, tong-tong sampah hasil kreasi GMPS nantinya akan ditempatkan di beberapa titik strategis di Kota Ruteng. Itu seperti, pasar, perkantoran, sekolah, dan lain-lain.
Koordinator Divisi Edukasi GMPS Ruteng, Enok Tangur menjelaskan, tong sampah tidak hanya sekadar bercorak ragam warna, tetapi kreasi tersebut memiliki nilai pendidikan.
Enok menjelaskan, pelangi di tong sampat tersebut menggambarkan perbedaan latar belakang masyarakat Kota Ruteng.
"Jika warna-warna ini dikomposisikan dengan baik, maka menghasilkan pesan harmonis. Khususnya dalam penanganan sampah di Kota Ruteng," jelasnya.
Ia berpesan agar keberagaman harus dirawat dengan baik dan rangka menjaga kebersihan di Kota Ruteng.(
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)