Ini Penjelasan Tentang Penyebab Penyakit TB, Bahaya, Penularan dan Pencegahannya
Penyakit TB termasuk penyakit menular dan banyak diderita masyarakat kecil. Ini penjelasan tentang TB, penularan, pencegahan dan pengobatannya
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Adiana Ahmad
Ini Penjelasan Tentang Penyebab Penyakit TB, Bahaya, Penularan dan Pencegahannya
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | BAJAWA- Meperingati hari Tuberkulosis (TB) atau Tubercle Bacillus, manajemen Puskesmas Radabata di Bajawa Kabupaten Ngada menggelar kegiatan di Posyandu lansia menjaring suspek TB.
Kegiatan tersebut digelar di Desa Were Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada yang melibatkan puluhan lansia yang berusia 60 tahun ke atas, Rabu (20/3/2019).
Sebelum dilakukan pemeriksaan dahak, Dokter Andre Dopo yang didampingi Pengelola Program TB Marsel Dhedo memberikan sosialisasi tentang TB.
Materi-materi yang disampaikan saat itu oleh Dokter Andre Dopo diantaranya apa itu TBC, Etimologi,
Gambaran umum paru-paru manusia, Penyebab kena TBC, Patofisiologis TBC dan Pengobatan TBC sampai tuntas
Selain itu, Dokter Andre juga menyampaikan Materi tentang bahaya TbC, penularan, pencegahan dan pengobatan untuk sehat.
• Drama Penyelamatan Bocah yang Terjebak di Reruntuhan, Petugas Terpaksa Lakukan Ini
• BREAKING NEWS : Polres Kupang Keluarkan Surat DPO untuk Tersangka Oknum Caleg BB
Dokter Andre menjelaskan Tb paru adalah penyakit menular lansung yang disebabkan oleh kuman TB (mycobacterium tuberculosis) dan mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan.
"Faktor resiko dari penyakit TBC adalah penyakit imunicompromised, kebiasaan merokok dan kontak yg sering dgn penderita TB," paparnya.
Dokter Andre menjelaskan patogenesis penyebaran TB paru dari penderita terjadi melalui droplet infeksius yang keluar bersama batuk, bersin dan bicara dengan memproduksi percikan yang sangat kecil berisi kuman TB.
"Faktor utama dalam perjalanan infeksi adalah kedekatan dan durasi kontak dekat dengan penderita TB.
Adapun gejala TBC yakni batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih. Gejala klinis yakni batuk darah, sesak nafas dan nyeri dada sedangkan gejala sistemik yakni demam, anorexia, keringat malam, penurunan Berat Badan," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk pemeriksaan diagnostik yakni mlalui pemeriksaan sputum BTA, foto rontgen, tes fungsi paru dan kultur cairan efusi pleura.
• Acara Makan-makan BTS Bikin Macet Website Sebuah Restoran Ayam Goreng di Korea, Ini Penyebabnya
Ia menegaskan adapun pencegahan yang dilakukan yakni imunisasi BCG pada anak, Penderita untuk tidak membuang kudah sembarang, hindari kontak udara dengan penderita, tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk dan hindari kebiasaan merokok.
"Dan yang terkhir pengobatan
setiap hari dengan jangka waktu yang sudah disampaikan 1-3 bulan di jangka pendek ada jangka panjang 13-18 bulan. Obat diminum secara teratur akan sembuh dari penyakit TBC," ujarnya.
Sementara Kepala Puskesmas Radabata, Gusti Ceme, mengatakan, kegiatan tersebut mendapat respon yang positif dari masyarakat setempat.