Ini Rincian Bantuan Untuk Korban Angin Puting Beliung di Liliba Kupang
sepanjang tahun ini, pihaknya telah mengeluarkan Rp. 128 juta untuk menangani korban bencana.
Penulis: Lamawuran | Editor: Rosalina Woso
Ini Rincian Bantuan Untuk Korban Angin Puting Beliung di Liliba Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang telah menyerahkan bantuan kepada masyarakat korban bencana angin puting beliung di Liliba, Kota Kupang, Rabu (6/3/2019).
Humas posko penanganan darurat bencana (PDB) angin puting beliung di Liliba, Elsje W. A Sjioen, mengatakan bantuan itu diserahkan kepada 183 keluarga korban dengan memperhitungkan kerusakan yang dialami tiap warga.
"Kisaran bantuan untuk rusak ringan Rp. 500.000 - Rp. 2.500.000. Kalau rusak sedang kisaran antara Rp. 2.500.000 - Rp. 5.000.000. Kalau rusak berat Rp. 5.000.000 - Rp. 7.000.000," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (6/3/2019).
Elsje kemudian merinci bantuan untuk tiap kelurahan.
• Petani Sawah di Manusak Menjerit Kekurangan Air
• Ada Dua Peringatan Dini Hari Ini, Potensi Hujan Disertai Petir dan Gelombang Setinggi 2 Meter
• Gubernur NTT Ajak Masyarakat NTT Gemar Membaca
• Begini Penjelasan Kasat Reskrim Polres TTS Terkait Penemuan Mayat Di Bena
"Kelurahan Liliba rusak ringan 71, rusak sedang 50, rusak berat 50. Kelurahan Penfui rusak ringan 11, rusak sedang 4, dan rusak berat 5. Kelurahan Oetete rusak sedang 1. Kelurahan Fontein rusak sedang 1," ucapnya.
Dia katakan, sepanjang tahun ini, pihaknya telah mengeluarkan Rp. 128 juta untuk menangani korban bencana.
"Jadi kami sedang melakukan rekapan bencana terdahulu dan dananya baru cair. Dalam proses itu, tiba-tiba ada bencana ini," ungkapnya.
Dia berharap, pemerintah perlu menetapkan status tanggal darurat becana, agar bisa menggunakan uang belanja tidak terduga.
"Kalau dana di atas Rp. 100 juta, tidak tersedia. Karna itu, kita perlu penetapan status tanggap darurat untuk gunakan belanja tidak terduga," pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran)