36 Warga Terdampak Bencana Puting Beliung di Liliba Sakit

Tiga puluh enam warga terdampak Bencana puting beliung di Kelurahan Liliba Kota Kupang sakit.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Angin puting beliung merusak beberapa rumah warga di sekitar SDK Rosa Mystika Liliba, Kota Kupang, Provinsi NTT, Kamis (29/2/2019). Tampak sejumlah rumah kehilangan bubungan karena diterjang puting beliung. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Tiga puluh enam warga terdampak Bencana puting beliung di Kelurahan Liliba Kota Kupang sakit.

Hal itu disampaikan Indah Wati Farida, Palang Merah Indonesia, bidang kesehatan, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (4/3/2019) malam di Posko Kesehatan PMI di lokasi bencana, RT 27.

"Sejauh ini berdasarkan data yang ada, sekitar 36 orang yang sakit, tapi kemungkinan lebih dari itu, karena belum direkap semua," ungkapnya.

Soal Mangkraknya Stadion Oepoi Kupang, Niko: Saya yang Panggil Charly Pulang dari Malang

Indah menjelaskan, dari 36 orang yang terdata, kebanyakan sakit demam, panas tinggi dan batuk-pilek. Sepuluh diantaranya anak-anak, sisanya orang dewasa dan satu orang lansia.

Lanjutnya, dua orang dewasa dan satu lansia dirujuk untuk memeriksa di rumah sakit. "Dua orang dewasa ada gejala DBD dan satu lansia diare, kita rujuk untuk periksa ke rumah sakit," jelasnya.

BREAKING NEWS: Polres TTU Bekuk Bandar Judi Bola Guling

Ia mengatakan, di Posko Kesehatan, mereka hanya memberikan obat untuk sakit seperti batuk-pilek, deman, panas tinggi, itu pun kalau tidak parah, juga memeriksa tekanan darah.

Selain warga, para relawan, tentara, polisi dan sebagainya yang ikut membantu korban bencana juga diperiksa. "Mereka ini kan bekerja, kadang sampai jauh malam, jadi kita cek juga kondisi kesehatan mereka," ungkapnya.

Pantauan POS-KUPANG.COM, di lokasi bencana, anak-anak asyik bermain di beberapa Posko. Sementara itu para relawan sibuk memasak dan membagikan makanan kepada warga.

Eko Dopo, salah seorang anak, dari RT 27, kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan ia sempat mengalami demam dan panas tinggi pasca bencana.

"Kemarin, Minggu (3/3/2019) saya demam dan panas tinggi, tapi sekarang sudah mendingan, saya minum obat yang dikasi oleh ibu di Posko kesehatan," ungkapnya.

Saat ditemui, Eko bersama tiga rekannya, Antoni, Andika dan Rudi sedang menunggu makanan yang dibagikan oleh para relawan di Posko Tagana.

Ketiganya mengaku setiap hari mereka makan tiga kali, pagi, siang dan malam. "Jam makannya tertib, tidak terlambat. Ibu-ibu di Posko juga beritahu, kalau sakit, deman atau pusing datang ke posko," ungkap Andika. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved