Anggota DPRD Ende Ini Harus Putar Lewat Mbay Saat Hendak Ke Ende
Anggota DPRD Kabupaten Ende, Yustinus Sani SE mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Jumat (1/3/2019) di Ende.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
Anggota DPRD Ende Ini Harus Putar Lewat Mbay Saat Hendak Ke Ende
POS-KUPANG.COM|ENDE-- Anggota DPRD Kabupaten Ende, Yustinus Sani SE mengatakan bahwa secara pribadi dirinya memiliki pengalaman pahit dengan kondisi jembatan di Desa Tana Li karena beberapa waktu lalu dirinya terpaksa harus putar lewat Mbay, Kabupaten Nagekeo karena jalur jalan di Desa Tana Li diterjang banjir sehingga menyulitkan dirinya untuk lewat.
Anggota DPRD Kabupaten Ende, Yustinus Sani SE mengatakan hal itu kepada Pos Kupang.Com, Jumat (1/3/2019) di Ende.
“Saya terpaksa putar lewat Mbay saat pulang mengikuti kegiatan Musrenbangcam di Kecamatan Maurole karena jalur jalan diterjang banjir sehingga kami tidak bisa lewat. Kalau saja jembatannya sudah diperbaiki maka kami tidak harus putar lewat Mbay untuk kembali ke Kota Ende dari arah Maurole,” kata Yustinus.
• Teenager : Maafkan Aku yang Sering Merusak Waktumu Hanya Karena Rindu. Galau Banget Ah!
• Bagaimana Ramalan Zodiak Kamu Selama Bulan Maret 2019? Kepoin Yuk
• Chesy Kadir, Kami Pastikan Warga Korban Puting Beliung Makan Tiga Kali Sehari
• Lakalantas di Jln Sam Ratulangi, Pengendara Motor Vixion Tabrak Satu PRT
Yustinus mengatakan pihaknya merasa heran bahwa jembatan yang rusak di Desa Tana Li sudah lama terjadi namun entah mengapa hingga kini belum juga dilakukan perbaikan oleh Pemerintah Provinsi NTT.
“Kalau kerusakan baru terjadi mungkin kita maklumi karena terkait dengan anggaran namun yang terjadi adalah jembatan tersebut sudah rusak sekitar 3 atau 4 tahun lalu namun entah mengapa hingga kini belum juga dilakukan perbaikan,”kata Yustinus.
Disaksikan POS-KUPANG.COM, karena ketiadaan jembatan para pengguna jalan terutama pengendara kendaraan roda dua terpaksa harus turun lewat kali untuk dapat nyebrang.
Namun hal itu hanya terjadi pada saat musim kemarau ketika air surut dan ketika terjadi banjir maka warga tidak bisa menyebrang. (Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Romualdus Pius)