Aksi Tawuran Antar Siswa SMKN 2 dan SMAN 4, Komisi V DPRD NTT Evaluasi Sekolah Bermasalah
Aksi Tawuran Antar Siswa SMKN 2 dan SMAN 4, Komisi V DPRD NTT Evaluasi Sekolah Bermasalah
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Aksi Tawuran Antar Siswa SMKN 2 dan SMAN 4, Komisi V DPRD NTT Evaluasi Sekolah Bermasalah
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Komisi V DPRD NTT akan melakukan evaluasi terhadap manajemen kepemimpinan dari kepala sekolah di sekolah yang bermasalah. Evaluasi dilakulan guna pemberian sanksi yang kepada sekolah maupun para siswa.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi B DPRD NTT, Jimmi WB Sianto kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (16/2019).
• 13 Siswa Diamankan Polisi Terkait Penyerangan SMAN 4 Kota Kupang
Menurut Jimmi, tawuran yang terjadi di jam pendidikan menunjukkan bahwa pihak sekolah gagal mendidik para siswa di sekolah.
"Bagi kami adanya aksi tawuran siswa pada jam sekolah atau jam pelajaran itu membuktikan bahwa sekolah dan dinas gagal dalam mendidik karakter siswa," kata Jimmi.
• Kasus Tawuran Antar SMA di Kota Kupang, Kadis Dikbud NTT Sebut Ini Masalahnya
Karena itu, lanjut Jimmi, Komisi V DPRD NTT akan melakukan evaluasi keberadaan kepala sekolah dan juga sekolah yang melakukan tawuran.
"Pada hari senin pekan depan ini, kita ada rapat bersama Dinas Dikbud NTT ,saat itu saya akan minta hadirkan dua kepala sekolah itu sehingga kita lakukan evaluasi langsung," katanya.
Dikatakan, saat ini sudah tidak zamannya lagi dunia pendidikan melakukan kekerasan, tetapi diutamakan adalah karakter dan intelektualitas serta mentalitasi peserta didik.
"Jadi ketika siswa berkeliaran di jam belajar, apalagi membawa benda tanjam, saya kira ini perlu jadi atensi pemerintah. Kami juga minta para orang tua untuk mengawasi serta menanamkan karakter anak di rumah," ujarnya.
Dikatakan, para siswa yang terlibat tawuran iti perlu dibina dan apabila ada indikasi pidana, maka pihak berwenang bisa melakukan proses hukum.
"Jadi sekali lagi, kami akan evaluasi terhadap sekolah dan meminta pemerintah berikan sanksi tegas bagi semua yang terlibat tawuran. Orang tua pun kita harapkan turut mengawasi dan memperhatikan anak saat di rumah," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)