Renungan Harian

Renungan Kristen Protestan: Janganlah Takut Kepada Apa dan Siapapun, Mengapa?

Takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka

Editor: Ferry Jahang
Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA
Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA 

Janganlah Takut Kepada Apa dan Siapapun, Mengapa?

Hari Senin, 4 Februari 2019

Oleh : Pdt. DR Mesakh A.P. Dethan, MTh, MA

"Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka".

Ini kata-kata Yesus sendiri yang berbicara tentang bagaimana sikap kita terhadap Allah yang memiliki kuasa untuk membinasakan atau menghidupkan (Matius 10:28-30).

Allah sebetulnya dapat saja dan kapan saja membinasakan kita, tetapi Ia tidak melakukan hal itu. Dalam diri Jesus kita tidak melihat Allah yang penuh dendam, tetapi Allah penuh kasih, anugerah dan pengampunan. Allah yang menjauhkan dirinya dari kekerasan dan menggunakan kuasa yang semena-mena.

Dalam diri Yesus kita mengenal suatu kehidupan baru yang penuh kasih karunia.
Melalui salib Kristus kita melihat Allah yang mengampuni, karena Allah mengalahkan dosa bukan dengan kekerasan, tetapi dengan kasih dan perendahan diri, bahka sampai mati di kayu salib. Allah yang memilih menderita untuk keselamatan orang lain.

Untuk itulah mengapa kita patut takut kepada Allah. Perkataan takut di sini bukan dalam pengertian takut dalam makna yang biasa, tetapi takut dalam pengertian taat dan hormat kepada Allah.

Contoh kalau kita orang takut kepada manusia, misalnya karena takut kena tilang dari polisi, maka orang pakai helm, tetapi orang tidak mau pakai helm kalau dia yakin polisi tidak ada.

Atau kalau orang mau mencuri atau ingin berbuat jahat dia lihat kiri kanan, tetapi dia lupa untuk melihat ke atas, melihat kepada Allah yang hukumannya jauh lebih berat karena dapat membinasakan tubuh dan jiwa dalam neraka.

Menurut Dr. Rainer Stuhlmann, Kita takut kepada Allah, karena kita mengasihinya, dan karena kita mengasih Allah, maka kita mempunyai rasa takut dan hormat padaNya!.

"Takut kepada Allah" bukanlah dalam pengertian kita merasa cemas, tetapi lebih dalam pengertian taat dan hormat. Artinya orang Kristen mempunyai rasa respek kepada Allah.

Kita mempunyai sikap hormat dan berhati-hati di hadapan Allah, oleh karena segala berkat dan anugerah yang kita rasakan. Bahkan untuk teman-.teman baik kita saja kita akan segan berbuat sesuatu yang jahat dan ada rasa hormat kita kepada mereka apalagi kepada Allah yang memberikan bukan saja rasa aman, tetapi juga jaminan keselamatan kekal.

Rasa takut atau ketaatan dan hormat kepada Allah baru bermakna jika hal itu diperhadapkan dengan kenyataan hidup kita sehari-hari.

Misalnya ketakutan-ketakutan terhadap diri sendiri atau terhadap orang lain.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved