Berita Kabupaten Sikka
Doli, Sopir Selamat dari Longsor Ternyata Gagap
Marselinus Mo’a alias Doli (20) menderita cacat fisik. Ia bisu, kadangkala bisa bicara walau tidak jelas kedengaran.

POS-KUPANG.COM|MAUMERE--- Korban selamat dari longsor pasir dan batu Senin (7/1/2018) pagi di Dusun Watuwolot, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Marselinus Mo’a alias Doli (20) menderita cacat fisik. Ia bisu, kadangkala bisa bicara walau tidak jelas kedengaran.
Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Lukas Liwu, dan Maria Bernadetha, dirawat di ruang Dahlia RSUD TC Hillers Maumere, Pulau Flores.
Kaki, tangan, kepala dan bagian dada diperban karena luka tertimpa batu dan pasir. Doli, terjebak di dalam lubang penggalian pasir hendak memungut batu dimuat dengan pikap yang dikemudikannya.
Ayah, ibu dan sanak keluarganya mengakui ketrampilan yang dimiliki Doli. Meski gagap, Doli mampu menyetir mobil dengan baik, memperbaiki mesin rusak bahkan juga handphone rusak.
“Dua hanya kelas II Sekolah Dasar. Dia belajar sendiri caranya perbaiki HP dan mesin. Kadang HP kami yang sudah rusak dan dibiarkan, dia perbaiki dan bisa digunakan lagi,” kisah Lusia Maria, kakak kandung Doli, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (8/1/2019) di RSUD dr.TC Hillers Maumere.
• Longsor di Dusun Watuwolot, Doli Selamat Ditindis Batu Besar dan Pasir
• Anda Ingin ke Larantuka menggunakan Kapal Feri, Ini Jadwalnya!
• CPNS di Belu Dapat Pengarahan Dari Wakil Bupati
Lusia,menurturkan sejak tiga bulan yang lalu Doli memuat pasir yang dibeli pemerintah desa untuk pengerjaan proyek pemerintah desa. Pasir itu berasal dari lahan Januarius Joni. Ongkos angkut setiap ret Rp 100.000, termasuk Rp 20.000 ongkos buruh.
“Pasir digali oleh anak-anak yang disewa oleh pemilik lahan. Lokasi penggalian di samping rumah pemilik lahan pasir,” ujar Lusia.
Lusia mengatakan, lubang pengambilan pasir itu sangat dalam dan lebar. Pemerintah desa pernah melarang Joni, rupaya tidak digubris hingga timbul longsor Senin pagi menewaskan tiga anak Dusun Watuwolot, Silfersius Silik (10), dan kakak beradik Petrus Afriandi (11), dan Emanuel Jefrianto (8). (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Euginius Mo’a)
-
Ternyata Pria Ditemukan Muntah-Muntah di Pasar Alok, Sikka-NTT Sudah Meninggal Dunia
-
Bawa SK Plt Kadis PKO, Kasat Pol PP Dikira Lakukan Razia
-
Korban dan Pemilik Lahan Damai, Akhiri Musibah Longsor di Kampung Watuwolo
-
Tekad TKBM, Jadikan Pelabuhan Lorens Say Pintu Masuk Mobilisasi Ekonomi
-
VIDEO: Pria Curi Helm di Kemenag Sikka Terekam CCTV