Berita NTT Terkini
Ini Kronologi Dugaan Ajakan Pengaturan Skor! Dibeberkan Pelatih PSN Ngada
Bambang sudah memberi sinyal akan adanya ajakan pengaturan skor tersebut. Namun, pihak PS Ngada enggan menanggapi.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM-KUPANG-Skandal pengaturan skor (Match Fixing) kembali terkuak dalam kancah sepak bola Indonesia. Kali ini tim asal NTT, PS Ngada yang sedang berlaga di Liga 3 PSSI diajak oleh manajer Persekam Metro FC Kabupaten Malang, Bambang Suryo untuk sama sama 'patungan' uang senilai Rp100 juta agar kedua tim diloloskan ke babak 16 besar Liga 3 PSSI.
Ketika ditemui Pos Kupang, Senin (3/12/2018) malam di Hotel Debitos, Kota Kupang, pelatih PS Ngada, Kletus Marselinus Gabhe yang didampingi sang manajer Bernard FD Burah membeberkan kronologi peristiwa ajakan pengaturan skor yang kini mencoreng wajah sepak bola Indonesia.
Kletus menjelaskan ia sudah dihubungi Bambang Suryo via pesan What's Up pada tanggal 10 Oktober 2018. Kala itu, tiga hari sebelumnya tepatnya pada 8 Oktober 2018, PS Ngada baru saja memenangi laga Leg pertama region Bali Nusra melawan PS Putra Kresna di Denpasar.
"Saya tidak tahu dia dapat nomor saya dari mana," katanya.
Ia mengatakan saat itu Bambang Suryo hanya mengucapkan selamat kepada PS Ngada karena hampir pasti lolos ke Liga 3 PSSI di Kediri dan akan bersua timnya.
Saat itu, lanjutnya, Bambang sudah memberi sinyal akan adanya ajakan pengaturan skor tersebut. Namun, pihak PS Ngada enggan menanggapi.
"Kita mengetahui sama sama dan bukan saya kontak sendiri," jelasnya.
• Kapolres Sumba Barat Himbau Warga Segera Lapor Polisi! Jangan Tunggu Pencuri Kabur
Pada tanggal 21 November 2018, Bambang kembali menghubungi Kletus dengan nomor yang berbeda dan menanyakan target PS Ngada di Liga 3 PSSI. Bukan hanya itu, Bambang juga meminta Kletus untuk segera meneleponnya.
Pada saat itulah, pembicaraan ajakan pengaturan skor itu terjadi. Ia mengajak manajemen PS Ngada menyiapkan uang sebesar Rp100 juta dan Persekam Metro FC Malang juga menyiapkan uang sebesar Rp100 juta untuk memuluskan langkah kedua tim ke babak 16 besar. Jika sudah melewati babak 16 besar, maka uang juga akan ditambahkan.
Dalam pembicaraan itu, lanjut Kletus, Bambang juga menyebut beberapa nama petinggi PSSI .
Ajakan pengaturan skor ini tentu saja ditolak mentah-mentah oleh manajemen PSN Ngada dan tetap bermain secara profesional.
Manajemen PS Ngada Siap Menghadap PSSI
Semua pembicaraan ajakan pengaturan skor dari Bambang Suryo sudah direkam dengan durasi sembilan dua puluh tiga detik dan akan dijadikan sebagai alat bukti apabila diproses.
"Rekaman ini dari panitia disiplin di grup G Asprov PSSI Jawa Timur diminta oleh PSSI pusat untuk di-copy. Sampai dengan tadi malam juga ada wartawan media televisi minta untuk mencopy. Kami sudah sepakat di manajemen alat bukti seperti ini hanya boleh kami buka kalau ada proses-proses," katanya.