Berita Kota Kupang

Warga TDM Kupang Kini Bisa Panen Hujan Untuk Air Minum Berkualitas

mereka bisa memanen hujan untuk memenuhi kebutuhan air minum yang berkualitas.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/RYAN NONG
Fasilitator Nasional BNPB Sri Wahyuningsih berpose bersama perwakilan BPBD Provinsi NTT Don Fransisko, perwakilan BPBD Kota Kupang Mathius D Djaoupari dan Lurah TDM Erwin Henuk 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Warga Kelurahan Tuak Dan Merah (TDM) Kecamatan Oebobo Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini tidak lagi merasa cemas jika terjadi hujan di wilayah mereka. Pasalnya kini mereka bisa memanen hujan untuk memenuhi kebutuhan air minum yang berkualitas.

Sebagai Kelurahan Siaga Bencana di Kota Kupang, TDM dipilih untuk menjadi salah satu pusat pilot project Program Panen Hujan oleh Direktorat Pengurangan Resiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia tahun 2018.

Lurah TDM Erwin Henuk kepada POS-KUPANG.COM pada Kamis (15/11/2018) pagi menjelaskan bahwa pada hari ini (Kamis) diselesaikan pemasangan seluruh peralatan paket panen hujan di wilayahnya. Kelurahan TDM mendapat bantuan peralatan panen hujan sebanyak 16 unit dari BNPB untuk tahun anggaran 2018.

"Kita (Kelurahan TDM) mendapatkan sumbangan 16 paket peralatan panen hujan yang kita selesaikan pemasangannya hari ini. Dari 16 unit peralatan itu, satu unitnya di pasang di Kantor Kelurahan," ujarnya.

Sebelumnya pada Selasa (13/11/2018) telah dilaksanakan Pelatihan Dan Praktek Mitigasi Struktural Partisipatif tahun 2018 Kelurahan Tuak Daun Merah Kecamatan Oebobo Kota Kupang yang bertempat di Kantor kelurahan TDM Kupang. Pelatihan ini diikuti oleh warga TDM dan aparat pemerintahan.

Hadir sebagai narasumber utama, Fasilitator Nasional BNPB Sri Wahyuningsih yang juga merupakan Ketua Komunitas Banyu Bening Jogja. Turut mendampingi tim BNPB Provinsi NTT yang dipimpin oleh Don Fransisko serta perwakilan BNPB Kota Kupang Mathius D Djoupari.

Sri Wahyuningsih dalam kesempatan itu memberikan pemahaman tentang proyek panen hujan serta memberi teatimoni tentang kualitas air hujan yang dapat digunakan oleh warga.

"Disini banyak yang mengeluh terkena penyakit karena mengonsumsi air tanah yang tinggi kandungan kapurnya. Tapi coba kita berganti ke air hujan, kualitasnya lebih tinggi," ujarnya.

Baca: Taman Bung Karno Ende, Diusulkan Satu Pintu Masuk

Baca: Intip! Panorama Persawahan Danau Rana Mese dari Bukit Golo Depet

Baca: Wakapolres Ende, Kompol Martin Kana : Dua Bulan Terakhir Tidak Ada Lagi Kasus Curanmor Di Ende

Baca: Pembunuh Bayi Di Kota Baru, Ende Diperiksa Kejiwaannya

Apalagi tambahnya, kualitas air hujan di wilayah ini (Provinsi NTT) tergolong bagus karena rendah polutannya. Oleh karena itu, warga dianjurkan untuk beralih mengonsumsi air hujan yang diteliti memiliki kualitas yang lebih tinggi.

"Untuk panen hujan, hanya diperhatikan waktu panennya. Untuk wilayah ini, panen bisa dilakukan setelah hujan turun lebih dari 10 menit," ujar aktivis kesehatan dan lingkungan ini.

Sri juga berharap dengan adanya program ini akan ada penyelesaian persoalan kekeringan dan kekurangan air di wilayah ini.

Perwakilan BNPB Provinsi NTT Don Fransisko mengungkapkan TDM dipilih menjadi lokasi pilot project Panen Hujan untuk Kota Kupang karena merupakan kelurahan Tangguh Bencana.

BNPB lanjut Don, berharap agar masyarakat Kelurahan TDM dapat memanfaatkan alat panen hujan untuk kebutuhan air bersih mereka.

"Ini program yang bagus karena selama ini kita cenderung tidak memanfaatkan air hujan padahal air hujan itu kualitasnya sangat bagus untuk dikonaumsi," ujarnya.

Baca: Cacatan Penelitian : Perhatikan Hal ini Sebelum Membeli Mainan untuk Si Kecil

Baca: Bisa Infeksi Loh! Bila Anda Lakukan Hal Ini Seusai Berhubungan Intim

Baca: Wajib Tahu! 5 Kebutuhan Lelaki Atas Pasangan Mereka Setelah Menikah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved