Berita NTT Terkini
Pelayaran Fery Kupang-Kalabahi, Dua Informasi yang tak Terpenuhi, Apa Saja?
Sebagian besar pengguna jasa kapal Fery Kupang-Kalabahi yang datang ke pelabuhan ASDP Bolok kecewa.
Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sebagian besar pengguna jasa kapal Fery Kupang-Kalabahi yang datang ke pelabuhan ASDP Bolok, Sabtu (10/11/2018), mengatakan bahwa kapal Fery yang mengantar mereka akan berangkat pada pukul 12.00 Wita.
Pantauan POS-KUPANG.COM, sampai sekitar pukul 12.00 Wita, loket pembelian tiket untuk penumpang berkendaraan belum dibuka.
Para penumpang bermotor yang ingin membeli tiket, duduk di samping motor mereka sambil menanti loket pembelian tiket dibuka.
Baca: Penumpang Kapal Fery Kupang-Kalabahi Keluhkan Lambannya Keberangkatan Kapal
Sambil menunggu, sebagian dari mereka merokok, bermain game, atau berbincang dengan penumpang lain.
Martinus Sooai (39), duduk di dekat loket penjualan tiket, di samping motornya. Dia dari Kabupaten Rote, ingin ke Kabupaten Alor menjumpai keluarganya.
Baca: Masalah Tenaga Kontrak di TTU Akan Diselesaikan Pekan Depan
Dia datang dari Rote kemarin (9/11) sore, dan langsung menunggu di pelabuhan Bolok.
Pada pagi hari tadi, dia mengantre motornya di loket penjualan tiket, hanya saja menjelang tengah hari, loket tiket belum dibuka.
"Katanya jam 12 baru berangkat. Sampai sekarang loketnya belum dibuka," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (10/11/2018).
Menurut keterangan dari petugas, katanya, mereka bisa membeli tiket di loket jika Kapal Fery jurusan Kupang - Rote sudah keluar dari dermaga pelabuhan. "Kapal itu sudah keluar dari jam 8 pagi. Tapi belum dibuka juga," ujarnya.
Selain informasi itu, katanya, merekapun dijanjikan akan dibukakan loket pembelian tiket jika kapal Ferry jurusan Kupang-Semau sudah keluar dari dermaga.
"Kapal itu sudah keluar dua jam lalu, tapi loket belum buka juga," katanya lagi.
Jadi, imbuhnya, motornya terparkir dari pagi dan belum ada kejelasan. "Kalau misalnya masalah cuaca, mereka kan bisa informasikan. Tapi ini tidak," ujarnya.
Pria yang mengambil perempuan Alor sebagai pendamping hidupnya itu mengatakan, sebagai masyarakat biasa, dia tidak bisa menuntut banyak kepada pihak ASDP.
"Kita masyarakat biasa. Kita menurut saja," katanya tersenyum. (*)