Berita Ekonomi Bisnis

Agar Merdeka Dari Ijon, Ini Yang Dilakukan Bank NTT Kepada Petani Kopi di Colol

Bank NTT beri kredit kepada PEtani Kopi di Colol. Tujuannyameningkatkan kesejahteraan petani kopi agar bisa merdeka dari praktik ijon

Penulis: Aris Ninu | Editor: Hermina Pello
Bank NTT Cabang Borong sudah dua tahun mendampingi 20 petani kopi di Kampung Colol, Desa Colol, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM | BORONG-Bank NTT Cabang Borong sudah dua tahun memberi jaminan modal usaha kepada 20 petani kopi di Kampung Colol, Desa Colol, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim).

Pendampingan berupa pemberian kredit ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani kopi agar bisa merdeka dari praktik ijon yang bertahun-tahun dilakukan para tengkulak di daerah itu.

"Tujuan kita sederhana, petani harus sejahtera. Selama ini petani kopi masih terlilit ijon, sehingga kita dampingi petani dengan memberikan modal usaha," kata Pimpinan Cabang Bank NTT Borong, Johannis Tadoe, Kamis (1/11/2018).

John menjelaskan, pendampingan petani kopi memang masih mengalami kendala. Namun, pihaknya akan terus memberikan pendampingan kepada petani.

Baca: Anda Perlu Tahu, Sisi Gelap Para Model Victorias Secret yang Tampil Sempurna di Atas Runway

Baca: Tiga Polisi Ditangkap Karena Memperkosa Seorang Polwan, Begini Modusnya

"Kami siap bantu petani kopi agar bebas dari ijon. Intinya petani di desa sejahtera dan bebas dari ijon. Di Bank NTT ada kredit bagi usaha masyarakat untuk meningkatkan ekonomi petani. Saya senang karena di Colol sudah ada petani yang kami dampingi selama dua tahun. Kami akan terus dampingi mereka. Petani kopi di Matim yang mau buka usaha kami siap bantu. Kehadiran kami untuk memajukan ekonomi petani," kata John.

Manajemen Bank NTT Cabang Borong memberi modal usaha dan mendampingi 20 petani kopi di Colo, karena tergugah selama bertahun-tahun para petani kopi di desa itu dililit persoalan ijon.

Baca: Bulan November 2018, 3 Zodiak Ini Bakal Bahagia Dan Beruntung, Kamu Termasuk?

Baca: Rp 13 Miliar Tata Lapangan Pasola Pahola Sumbar

Ijon yang dilakukan tengkulak pemilik modal membuat petani kopi di Colol tidak berkembang karena harus membayar bunga yang besar kepada tengkulak dari hasil panen kopi.

Sebelum panen, kopi yang akan dipanen sudah dijual kepada para tengkulak.
Para petani kopi menanam tapi hasilnya tidak pernah dinikmati petani, karena terjerat sistem ijon.

Kehadiran Bank NTT di Colol membuat Kepala Desa Colol, Valentinus Tombor, senang ketika menerima kunjungan Pimpuinan Cabang Bank NTT Borong, Johannis Tadoe, dan rombongan, Rabu (1/11/2018).

"Selama ini kami petani kopi sudah lama terlilit ijon, sehingga ekonomi kami tidak membaik walaupun daerah ini penghasil kopi. Sistem ijon membuat kami tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, sudah dua tahun Bank NTT mendampingi 20 petani kopi dengan memberikan kredit. Kredit ini membuat petani tidak terjerat sebelum panen kopi," tutur Valentinus.

Ia mengatakan, daerah Colol dikenal penghasil kopi, tapi petani selalu menderita saat panen kopi.

"Para tengkulak datang dengan menawarkan harga yang berbeda-beda. Sebelum panen petani sudah dikasih uang, lalu saat panen harus dijual kepada pemberi uang. Saya bertekad mau mengubah petani. Sistem ijon tidak boleh ada. Kami sudah buka BUMDes sehingga hasil kopi kami beli dengan harga yang layak. Petani harus sejahtera," tegas Valentinus.

Ia menjelaskan,BUMDes sudah ada, hasil kopi BUMDes yang urus.

"Petani harus bangkit karena punya kopi," ujarnya.

Dorotea Jelita, petani kopi di Colol mengaku selama ini sistem ijon membuat petani kopi tidak merdeka.

"Belum panen kopi kami sudah dikasih uang. Memang perlu ada solusi agar jangan sebelum panen petani sudah ambil uang dari tengkulak. Kami sampaikan terima kasih karena Bank NTT sudah beri jaminan kradit. Biar ke depan jangan ada ijon lagi di Colol," kata Jelita. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved