Berita Kabupaten Nagekeo Terkini
Jalan Aewoe-Wayupea Mulai Dikerjakan, Masyarakat Desa Kelewae Mengaku Senang
Masyarakat Desa Kelewae Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo mengaku senang.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | MBAY - Masyarakat Desa Kelewae Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo mengaku senang. Pasalnya, ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Boawae dan Mauponggo sudah dikerjakan.
Peningkatan jalan itu adalah ruas jalan menuju Aewoe Boawae - Wayupea Kecamatan Mauponggo di antaranya, Kampung Wayupeda, Motu, Malamako, Watusaju, Aekutu, Aewoe.
Peningkatan jalan itu menghabiskan anggaran dengan nilai kontrak 13.870.847.000 bersumber dari DAK tahun 2018.
Baca: BERITA POPULER: Khashoggi Langsung Dicekik, hingga Pelecehan Seksual di Korut
Pengerjaan jalan itu sudah dimulai 26 Juni 2018 hingga 22 November 2018 ( 150 hari kalender). Proyek itu dikerjakan oleh PT Kencana Sakti Nusantara (KSN).
Warga Kelewae, Maksina Azi (45) mengaku senang karena sudah jalan baru dari Kelewae menuju sawah di Motu.
Baca: Penyaluran Kredit Perbankan di NTT Masih Terkonsentrasi di Kota Kupang
"Sawah saya menjadi korban ema. Tapi kami sangat senang dan tidak minta ganti rugi. Biarkan saja ema, intinya kami bisa akses jalan raya ini apalagi hotmix. Ini sudah sangat membantu kami," ujar Maksina, kepada POS- KUPANG.COM, disawah Motu Desa Kelewae Boawae Kabupaten Nagekeo, Kamis (1/11/2018).
Maksina mengaku sebelum ada jalan besar, dirinya selalu mengadalkan kuda untuk mengakut muatan dari sawah menuju Kelewae Boawae.
Tapi sejak Juni 2018, ia bersama keluarga bisa menggunakan mobil sewa untuk mengakut hasil kebun ke kampung di Boawae.
Maksina mengatakan mimpi masyarakat sudah terwujud karena daerah isolir tersebut sudah dibuka sejak Juni 2018.
"Ema (Bapak) selama ini kami sengsara. Pakai pikul kalau mau muat hasil kebun. Kami bawa seadanya saja, tidak bisa pikul semua. Ada jalan begini kami sudah sangat terbantu," ujar Maksina.
Ia mengatakan masyarakat sangat mendambakan kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan melalui pembangunan akses yang terisolir.
Ia mengatakan masyarakat sangat bersyukur karena daerah isolir sudah dibuka. "Kami berdoa ema supaya diberi hadiah seperti ini. Jalan ini adalah jawaban doa dari kami di Motu. Kami merindukan jalan besar, sehingga kami bisa menikmati ada yang masih memperhatikan kami di daerah terisolir," ujar Maksina.
Warga Motu Kelewae, Selina Rire (52) mengaku sejak puluhan tahun belum menikmati jalan bagus. Selain jalan, listrik juga belum dirasakan.
Selina mengaku selama belum ada jalan masyarakat merasa terisolir. Jual hasil bumi hanya begitu saja tidak memuaskan karena hanya bermodal tenaga memikul.