Berita Malaka
Gubernur Dukung Perarakan Patung di Malaka Jadi Aset Wisata Religi
Perarakan Patung Bunda Maria Nai Feto Malaka yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun ini memiliki cirikhas dan daya tarik tersendiri sehingga harus
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Teni Jenahas
POS KUPANG.COM, BETUN---Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mendukung perarakan Patung Bunda Maria Nai Feto Malaka menjadi aset wisata religi di NTT.
Perarakan Patung Bunda Maria Nai Feto Malaka yang sudah dilakukan sejak puluhan tahun ini memiliki cirikhas dan daya tarik tersendiri sehingga harus dijaga dan dilesterikan menjadi aset wisata religi di Malaka dan NTT.
Gubernur Viktor menyampaikan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten I Setda NTT, Mikael Fernandes.
Menurut Viktor, jauh sebelum menjadi gubernur, ia sudah mendengar informasi tentang perarakan patung Bunda Maria di Dekenat Malaka. Perarakan patung ini memiliki cirikhas diantaranya perarakanan dilakukan dua tahun sekali pada tahun genap.
Patung diarak dari paroki ke paroki. Patung ditahtakan di tengah kampung dan umat secara bergilir berdoa di hadapan patung dengan penuh khitmad. Umat juga menyambut dengan gembira dan penuh suka cita lewat tarian.
Tradisi ini memiliki makna dan nilai bagi masyarakat sehingga perarakan tersebut masih dilakukan sampai dengan tahun 2018. Pemerintah perlu mendukung seraya mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tradisi rohani tersebut.
Sementara Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi dalam sambutan bersama gubernur tersebut mengatakan, umat katolik se Kabupaten Malaka mesti mengikuti teladan Bunda Maria. Tindakan "Maria mengunjungi Elisabeth Saudaranya" harus menjadi contoh buat umat. Umat harus saling mengunjungi saudaranya.
Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Malaka terus membenahi seluruh aspek yang berkaitan dengan perarakan patung Bunda Maria seperti gua yang menjadi tempat pentahtaan patung.
Sejak tahun 2016, Pemerintah mengurus infrastruktur jalan masuk menuju gua dan tahun 2018 penataan dalam lokasi gua sehingga kondisinya lebih bagus. Tahun 2020, Bupati Stef berjanji akan menata lagi gua lordes dengan membangun kapela.
Tujuannya, agar para ziarah bisa datang berdoa dalam kapela. Pemerintah terus menata gua lordes sebagai tempat ziarah yang menarik dan menyenangkan di wilayah perbatasan RI-RDTL.
Disaksikan Pos Kupang.Com, ribuan umat Dekenat Malaka, Kabupaten Malaka menghadiri misa puncak perarakan besar patung Bunda Maria, yang berlangsung di Gua Lordes Tubaki, Betun, Rabu (31/10/2018). Hadir juga saat itu Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran, Ketua DPRD Kabupaten Malaka, Adrianus Bria Seran dan para pimpinan OPD.
Umat yang berasal dari 17 paroki se Dekenat Malaka itu mengikuti perarakan Patung Bunda Maria Nai Feto Malaka dari pusat Dekenat menuju Gua Lordes Tubaki, Betun.
Tak hanya umat tetapi juga Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr, para pastor dan suster ikut dalam perarakan. Semua umat tampak keringat selama perarakan yang menempuh jarak hampir dua kilometer. Umat tampak atusias mengikuti perarakan sambil berdoa dan menyanyikan lagu-lagu rohani.
Gua lordes yang luasnya diperkirakan satu hektar lebih itu dipadati umat. Misa dimulai pukul 10.00 Wita yang dipimpin Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku dan hadir sejumlah imam konselebran. Misa dimeriahkan koor dari SMAN Sasitamean, SMK Sasitamean, SMAN Laenmanen dan SMAN Io Kufeu. (*).