Berita Bisnis
Bank Indonesia Luncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Daratan Flores.
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Daratan Flores.

Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Daratan Flores. Peluncuran GPN di Daratan Flores ini dipusatkan di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Senin (8/10/2018).
Perwakilan Bank Indonesia dalam siaran persnya, Selasa (9/10/2018), menjelaskan, peluncuran GPN di Flores dirangkai dengan Sosialisasi Kebijakan Sistem Pembayaran Dalam mendukung Perekonomian Indonesia dan sejumlah agenda lainnya.
Peluncuran GPN di Flores , dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga, Bupati Manggarai Dr. Deno Kamilus SH,MH, Direktur Pemasaran Dana PT. Bank NTT, Alex Riwu Kaho, Forkompinda Kabupaten Manggarai, Kepala PT. Bank NTT Ruteng, Pimpinan PT. Bank NTT Ende, Pejabat Bank NTT Kantor Pusat, Pimpinan OPD Kabupaten Manggarai, Pimpinan Perbankan di Ruteng, ASN dan Mahasiswa/i STKIP Santo Paulus Ruteng .
Kepala Perrwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Naek Tigor Sinaga dalam sambutan pada Kick Off Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) untuk daratan Flores sekaligus Sosialisasi “Kebijakan SIstem Pembayaran Dalam mendukung Perekonomian Indonesia, mengatakan,
di era digital saat ini, Bank Indonesia juga mencermati semakin pesatnya perkembangan sistem pembayaran nontunai seiring dengan kebutuhan masyarakat akan alat pembayaran yang praktis, cepat, dan aman. Sebagai contoh, di tahun 2017, dalam setiap menit terjadi lebih dari 10.000 transaksi ATM, Debit, dan Kartu Kredit di Indonesia.
Namun, ditengah pesatnya kebutuhan bertransaksi, masih terdapat fragmentasi, inefisiensi, dan risiko keamanan yang dihadapi konsumen. Fragmentasi muncul karena kecenderungan industri untuk membangun platform sistem pembayaran yang sifatnya eksklusif. Platform-platform tersebut belum saling terhubung atau (interkoneksi) satu dengan lainnya, sehingga belum mampu menyediakan ekosistem layanan yang dapat saling melayani (interoperable) yaitu hanya dapat melayani instrumen yang diterbitkannya sendiri.
Hal ini, kata Tigor, dapat dilihat dari banyaknya mesin ATM dan mesin EDC di toko atau pusat perbelanjaan lainnya. Di samping itu, katanya, masyarakat juga dibebankan dengan biaya transaksi atau dikenal dengan Merchant Discount Rate (MDR) yang tinggi dengan kisaran 2-3%.
Biaya ini jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga yang hanya di kisaran 0,2%-1%.
Berdasakan kondisi tersebut, Bank Indonesia meluncurkan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). GPN merupakan sistem yang dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional.
-
Setelah Warga Mengeluh, Kini Inaca dan Maskapai Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat
-
Warga Kupang Buru Diskon Akhir Tahun di Pusat-pusat Perbelanjaan
-
PT Inalum Jelaskan Divestasi Freeport, Tidak Sama dengan Membeli Tanah Sendiri
-
Mau Tambahan Penghasilan Rp 100 Juta Per Hari? Begini Cara yang Dilakukan Juragan Lele di Indramayu
-
Nikmati Tiket Murah di Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF) 2018, Ini Daftar Harganya