Melancong ke Jepang Intip Dapur Perakitan Truk Isuzu, Ini yang Dilakukan Pengusaha Asal Rote Ndao

"Truk Isuzu menjadi nomor satu di Jepang karena proses perakitannya memiliki standarisasi modern."

POS KUPANG.COM--Berkunjung ke pabrik perakitan suatu merek kendaraan terkenal di dunia tidak bisa dirasakan semua orang. Adalah Henry Jhon Mesach yang beruntung.

Direktur CV Tiga Pilar/Tujuh Jaya Rote Ndao ini diberikan kesempatan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk melihat langsung bagaimana proses produksi truk Isuzu di tanah kelahirannya di Fujisawa, Jepang, 5-11 Juli 2018.

Melalui Program Cust Eco Driving yang diusung IAMI, Henry bersama 28 orang lainnya dari Indonesia melancong ke Negeri Sakura Jepang. Selain untuk lebih dekat berkenalan dengan prinsipal Jepang, juga sebagai bentuk apresiasi Isuzu kepada calon konsumennya.

"Program ini untuk meyakini konsumen maupun calon konsumen terhadap produk yang dimiliki Isuzu. Sebelumnya mungkin mereka (calon konsumen) tidak yakin dengan produk Isuzu, tapi setelah melihat proses dan lain sebagainya di Jepang, mereka merasa yakin dan semakin yakin dengan produk Isuzu. Dengan pergi langsung ke pabrik, calon konsumen tahu bahwa apa yang didengungkan selama ini tentang Isuzu sebagai truk yang tangguh, kuat dan efisien bahan bakar, benar adanya," ujar Leonardus Rudi, Kepala Cabang Isuzu Dealer NTT di Kupang, Jumat (14/7/2018).

Leonardus menyebut peserta Cust Eco Driving benar-benar disaring dari 250 dealer seluruh Indonesia oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku pemegang merek Isuzu di Indonesia dan Isuzu Jepang. Terlebih yang membanggakan Prima Isuzu Kupang bahwa Henry, konsumen Isuzu Kupang, lolos dari seleksi sehingga diharapkan dapat menyebarkan informasi kebenaran akan truk Isuzu sebagai truk tangguh, kuat dan efisien bahan bakar, benar adanya bukan slogan semata.

Pada Kamis (5/7/2018), pukul 21.25 WIB, Henry dan teman-temannya terbang dari Jakarta menuju Haneda-Jepang. Tiba Jumat (6/7/2018) pagi, mereka terbang lagi menuju Chitose-Sapporo. Di kota ini, Henry dkk melakukan city tour mengunjungi Odori Park, Photo Stop di Sapporo TV Tower, Former Hokkaido Government Building dan berbelanja di Tanukikoji Shopping Arcade.

Pada Sabtu (7/7/2018), Henry dkk menuju Wacom Isuzu Circuit Sapporo menghadiri acara Eco Driver Seminar Isuzu. Di Isuzu Circuit, Henry diberi kesempatan untuk menjajal kemampuan (test drive) truk Isuzu (tronton 10 roda). Test drive dilakukan dengan model pengujian di High Speed Circuit yang memiliki jarak satu putaran (lap) sejauh lima kilometer, memiliki tikungan dengan sudut kemiringan 42 derajat. Di dalam kabin, Henry didampingi instruktur yang berasal dari Isuzu Motor Limited.

Henry melukiskan truk Isuzu yang dikemudikannya itu sangat luar biasa, enak dan nyaman dikendarai. "Bagus, handling bagus, ini pakai air suspension, jadi enak sekali," Henry memberi testimoni.

"Kami diedukasi untuk mengemudikan kendaraan secara ekonomis dan efisien. Pada saat mengemudi itu, kami juga menggunakan sistem untuk merekam histori pengoperasian truk, salah satunya mengenai histori konsumsi bahan bakar," Henry menambahkan.

Selain mengikuti test drive, diakui Henry, pada saat seminar mereka dibekali pengetahuan mulai dari menjaga kecepatan maksimal truk, tidak menggunakan putaran mesin tinggi, sebisa mungkin menggunakan gigi yang lebih tinggi, menggunakan engine brake yang efektif, kecepatan truk yang konstan, dan meminimalkan idling kendaraan.

"Pelayanan Isuzu luar biasa. Saya beruntung mengikuti Eco Drive ini," ujar Henry di Kupang, Jumat (14/7/2018).

Pada Minggu (8/7/2018), Henry dkk terbang dari Haneda menuju Tokyo dan diantar menuju Odaiba dan Shibuya Street untuk berbelanja. Hari Senin (9/7/2018) melakukan city tour mengunjungi Asakusa Kannon Temple, Nakamise Street, Photo Stop di Tokyo Sky Tree. Pada Selasa (10/7/2018), Henry dkk menuju Isuzu Factory, Isuzu Plaza, di area Fujisawa Plant.

Henry melukiskan areal pabrik truk Isuzu seluas 100 hektar sangat indah, modern, tidak ada kesan seperti pabrik karena semuanya tertata rapi, teratur. "Pertama kami diberikan pengarahan oleh petugas yang berwajib di pabrik itu. Dalam area pabrik tak boleh memotret. Setelah itu rombongan mulai berjalan ke pabrik perakitan menggunakan bus," cerita Henry.

Di dalam pabrik, diakui Henry, mereka dijelaskan satu persatu mulai dari proses material cutting, press, cabin wlding, painting, trim fitting, parts fitting, axle fitting, engine mounting, cabin mounting, tire fitting hingga ke final inspection.