Berita Sikka
100 Hari Pimpinan Sikka, Bendung Banjir Tak Boleh Masuk Kota
Tidak hanya problem sampah mencoreng wajah Kota Maumere, Kabupaten Sikka di Pulau Flores
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Wartawan Pos-kupang.com, Eginius Mo’a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE---Tidak hanya problem sampah mencoreng wajah Kota Maumere, Kabupaten Sikka di Pulau Flores, menjadi tampak kumuh dan jorok.
Banjir kiriman masuk ke Jalan Soekarno-Hatta dan ruas-ruas jalan lainnya ke Kota Maumere menjadi salah satu titik perhatian dalam 100 hari kegiatan Bupati dan Wakil Sikka terpilih Fransiskus Roberto Diogo-Romanus Woga.
“Setiap musim hujan, banjir datang dari mana-mana dan masuk ke jalan-jalan dalam Kota Maumere. Salah satunya aliran banjir di Jalan Soekarno-Hatta, jalan air di lingkar luar dibendung dan dialihkan menuju ke Kali Mati,” kata Kepala Bagian Humas Setda Sikka, Even Edomeko, tentang program 100 hari Bupati dan Wakil Bupati Sikka terpilih kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (1/8/2018) di Maumere.
Program dan kegiatan 100 hari kerja ini telah disampaikan dalam rapat dengan pimpinan Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD) Kabupaten Sikka, Jumat pekan lalu.
Pembendungan banjir, kata Even, dalam tahap awal menggunakan tanah. Jika pembendungan ini berhasil, direncanakan dibuat dam-dam kecil menampung air hujan.
“Air tidak langsung mengalir ke laut tetapi dibendung menjadi stok sumber air tanah dan sumur pompa. Kali Mati menjadi tempat pembuangan banjir,” kata Even.*)