Berita Kota Kupang

Ibu Ini Cerita Soal Anaknya yang Terkena Diare, Simak Ceritanya

Anjelina dibawa oleh ibu dan omanya ke RS Dedari Kupang, gara-gara ia demam dan muntah-muntah.

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Ilustrasi pasien diare 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Anjelina (bukan nama yang sebenarnya), bayi yang berusia kurang lebih satu tahun, kemarin, (18/7/2018) dibawa oleh ibu dan omanya ke RS Dedari Kupang, gara-gara ia demam dan muntah-muntah.

Kepada POS-KUPANG.COM, Kamis, (18/7/2018) di RS Dedari, ibunya (ia tak mau namanya disebutkan) menuturkan, ia panik ketika anaknya muntah-muntah dan demam.

Baca: Unit Jatanras Polres Sikka Ciduk Pelaku Perusakan Mobil Romo Johanis

"Dia muntah dan demam. Saya tidak tahu apa penyebabnya. Setelah di diperiksa di sini, baru saya tahu kalau anak saya kena diare," ungkapnya.

Di Bakunase, Kupang, tempat dimana mereka tinggal, di dekat rumahnya ada sebuah kali yang kotor oleh sampah-sampah yang dibuang warga.

"Didekat rumah ada kali kotor, banyak sampah, itu dibuang warga dari hulu, dibawa air mengalir sampai kali di dekat rumah kami," ungkapnya.

Saat melihat kondisi anaknya yang tidak sehat, ia segera membawanya ke RS Dedari untuk diperiksa dan mendapat perawatan. Sejauh ini, kata dia, anaknya masih dalam kondisi sakit. Masih muntah dan demam.

Terkait pelayanan di RS Dedari, ia mengatakan tidak ada kesulitan, pelayanan baik dan lancar.

Diwawancari terpisah di ruang kerjanya, RS Dedari, dr.Andree Hartanto,Sp.OG, menjelaskan, cuaca yang tidak menentu seperti angin kencang, hujan tiba-tiba, panas di titik waktu tertentu secara bergantian menjadi salah satu faktor timbulnya gejala serta penyakit diare.

Ia menganjurkan agar masyarakat menjaga kebersihan diri dan terutama kebersihan makanan.

"Makanan yang dibiarkan dalam keadaan terbuka, apalagi dalam kondisi cuaca yang tak menentu, seperti yang saya sebutkan tadi akan mudah tersentuh oleh virus yang dibawa oleh angin," ungkapnya.

Ia juga menambahkan, jangan memakan makanan di tempat-tempat yang dekat dengan sampah atau tempat sampah, karena mudah sekali terkontaminasi dengan bakteri.

Selain menjaga kebersihan makanan, kata dia, kita harus menjaga daya tahan tubuh, yakni dengan menjalankan pola hidup sehat, makan-minum dan istirahat yang teratur.

Ia berharap hal-hal sederhana terkait menjaga kebersihan makanan misalnya makanan selalu dalam keadaan yang tertutup, membersihkan tangan sebelum makan dan makan di tempat-tempat yang aman, jauh dari sumber-sumber bakteri harus dilakukan, sebagai langkah pencegahan timbulnya berbagai penyakit, termasuk diare.

Seseorang yang terkena diare, kata dia, biasanya ditandai dengan feses encer, sering buang air, perut terasa mulas, bahkan bisa mengalami muntah-muntah dan demam.

Ia menegaskan, jika mengalami tanda-tanda yang disebutkan di atas, jangan anggap enteng, segera memeriksakan diri ke dokter.

Dijelaskannya lagi, untuk feses encer bisa disertai dengan lendir atau bahkan darah. Kalau gejala ini tidak ada, biasanya lebih ke frekuensi buang air besar lebih sering. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved