Piala Dunia 2018

Ingin Hidari Kroasia Tim Les Blues Ingin di Puncak. Ini Prediksi Prancis vs Denmark

Pada babak gugur 16 Besar nanti, juara Grup C akan menghadapi runner up Grup D, sebaliknya juara Grup D akan ditantang runner up Grup C.

Editor: Ferry Ndoen
(Anne-Christine POUJOULAT / AFP)
Pemain depan Prancis Kylian Mbappe (kanan) merayakan gol pembuka dengan rekan satu timnya Antoine Griezmann pada pertandingan Piala Dunia C Piala Dunia 2018 antara Perancis dan Peru di Ekaterinburg Arena di Ekaterinburg (21 Juni 2018). 

POS KUPANG.COM - - Les Bleus sudah memastikan diri lolos ke babak knockout setelah menang melawan Australia dan Peru. Kini mereka ingin mengukuhkan diri di puncak klasemen Grup C dengan menang atau seri melawan Denmark di Luzkniki Stadium, Selasa 21.00 WIB malam nanti, untuk menghindari Kroasia yang kemungkinan besar menjuarai Grup D.

Pada babak gugur 16 Besar nanti, juara Grup C akan menghadapi runner up Grup D, sebaliknya juara Grup D akan ditantang runner up Grup C.

Dalam konteks calon lawannya pada babak gugur, juara dunia 1998 itu terlihat lebih takut kepada Kroasia ketimbang Argentina maupun Nigeria yang berpeluang menjadi runner up Grup D. Prancis juga tampak lebih mengkhawatirkan Kroasia ketimbang Denmark yang sudah enam kali mereka kalahkan pada tujuh pertemuan terakhir kedua tim.

"Di Grup D, Kroasia sepertinya jadi lawan paling berbahaya, oleh karena itu mari kita akhiri (fase grup) di tempat pertama untuk menghindari mereka," kata gelandang Corentin Tolisso seperti dikutip Reuters.

Denmark tidak kalah meremehkan Prancis ketika bulan lalu pelatih Age Hareide menyebut pada tim asuhan Didier Deschamps itu "tidak ada hal yang spesial."

Para pemain Denmark sendiri cukup bermain seri melawan Prancis agar lolos ke 16 Besar. Sebaliknya, kalah dan saat bersamaan Australia menaklukkan Peru, akan membuat mereka berkemas lebih awal untuk pulang ke negerinya.

Perkiraan SUSUNAN PEMAIN:
Semua pemain Prancis siap diturunkan. Tak ada yang cedera dan tak ada yang terkena larangan bermain. Yang menggoda pikiran Didier Deschamps adalah apakah dia harus mengistirahatkan pemain inti seperti Kylian Mbappe, Paul Pogba, dan lainnya, agar mereka prima 100 persee saat 16 Besar nanti melawan Argentina atau Nigeria. Tapi, seandainya harus mengistirahatkan pemain, Deschamps kemungkinan membangkucadangkan Pogba dan Blaise Matuidi karena kedua pemain sudah terkena kartu kuning.
Prancis: Hugo Lloris; Benjamin Pavard, Raphael Varane, Presnel Kimpembe, Lucas Hernandez; Paul Pogba, Ngolo Kante, Corentin Tolisso; Nabil Fekir, Antoine Griezmann, Thomas Lemar

Setelah Yussuf Poulsen terkena larangan bermain dan Pione Sisto tampil kurang mengesankan khususnya saat menghadapi Australia, pelatih Denmark Age Hareide kemungkinan merotasi lineup serangnya.
Ingin mencuri paling tidak satu poin, Hareide mengharapkan Denmark meningkatkan penguasaan bola pada sepertiga bagian terakhir lapangan.
Denmark: Kasper Schmeichel; Henrik Dalsgaard, Simon Kjaer, Andreas Christensen, Jens Stryger Larsen; Lasse Schone, Thomas Delaney, Christian Eriksen; Andreas Cornelius, Martin Braithwaite, Nicolai Jorgensen.

DENMARK
Denmark berambisi maju ke babak gugur keempat kalinya dalam lima putaran final Piala Dunia yang diikutinya. Tetapi mereka harus kehilangan ujung tombak Yussuf Poulsen yang mencetak satu gol saat menang 1-0 melawan Peru.

Mereka masih memiliki Christian Eriksen yang jago lapangan tengah dan bisa bermain pada posisi apa saja, serta palang pintu tangguh Kasper Schmeichel yang keduanya menjadi salah satu faktor Denmark belum terkalahkan siapa pun sejak 2016.

Opsi untuk mengagresifkan lagi barisan depan telah bertambah setelah gelandang William Kvist kembali ke Rusia setelah sempat dipulangkan karena cedera yang dideritanya sewaktu melawan Peru. Namun opsi ini masih sumir karena Kvist belum terlalu siap untuk dimainkan.

PRANCIS
Denmark adalah lawan paling tangguh Prancis dalam fase grup. Les Blues melenggang mulus ke babak gugur karena menang melawan tim-tim lemah Australia dan Peru pada dua pertandingan fase grup pertamanya. Tetapi, tuntutan menyimpan energi demi pertandingan babak knockout setelah melawan Denmark, Prancis tergoda untuk mengistirahatkan beberapa pemain kuncinya.

Sepertinya pilihan itu tidak membahayakan karena pemain inti dan lapis kedua Prancis tidak jauh berbeda kelasnya. Tak heran karena tim Prancis sekarang adalah tim yang paling berbakat sejak mereka juara Piala Dunia di negeri sendiri 20 tahun silam.

Satu dari sedikit kelemahan mereka adalah Presnel Kimpembe yang walau menawan bersama Paris St Germain di level klub, bek berusia 22 tahun yang baru dua kali memperkuat tim nasional ini jelas perlu ruang berkembang lagi di dalam tim.

Hal menarik lain dari Prancis adalah akankah Kylian Mbappe membuat lagi gol. Jika dia kembali mencetak gol, maka pemain remaja pertama yang mencetak gol untuk Prancis pada Piala Dunia dan itu bisa mengikuti jejak Pele (6 gol), Edmund Conen (4), Manuel Rosas (2), Jose Altafini (2), dan Michael Owen (2) sebagai pemain remaja yang menciptakan lebih dari satu gol selama Piala Dunia. (*)

Halaman
12
Sumber:
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved