Penjual Sarung Tenun Ikat Tidak Ada Tempat Jual Layak. Ini Kondisinya
Dua los gedung di pasar ini ditempati segelintir pedagang yang memasang tali dari tiang ke tiang memajang kain

Laporan Reporter Pos-kupang.com, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE----Corak indah kain sarung tenun ikat Kabupaten Sikka di Pulau Flores yang paling banyak disukai tak seindah perlakuan terhadap karya kaum perempuan para penenun.
Setiap hari Selasa jadwal hari Pasar Alok, mereka jemur di halaman parkir kendaraan dan emperan kios menjajakan kain tenun. Beralasan karung plastik bekas seadaanya, kaum perempuan yang kebanyakan penenun dan mamalele menjajakan kain tenun.
Maria Minsia, penenun asal Desa Nitakloang, Kecamatan Nita, mengakui kebanyakan penjual sarung tenun yang datang dari kampung menempati halaman parkir dan emperan kios.
Dua los gedung di pasar ini ditempati segelintir pedagang yang memasang tali dari tiang ke tiang memajang kain tenun.
`Kami tidak punya tempat tetap jual bawah satu dua lembar sarung letakan di lantai atau atas rumput alas dengan karung plastik. Tidak ada yang perhatikan kami," keluh Maria, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (19/6/2018) siang.
Maria menaruh harapan, pengelola pasar menyediakan tempat untuk penjual sarung pada hari Selasa. Pada hari ini penjualan tenun ikat paling ramai. (*)
Sikka
-
Hilangnya Bendahara PUPR Kabupaten Sikka, Polda NTT Angkat Bicara, Begini Penjelasannya!
-
Siflan Tak Kaget, Polisi Tangkap Pemain Lama Narkoba di Maumere, Sikka-NTT
-
6 Fraksi DPRD Sikka Gulirkan Interpelasi, Bupati Robby: Saya Tak Gentar Sedikitpun
-
Tergiur Kemolekan Tubuh Ibu Muda, Lelaki Muda Ini Nekat Cabuli Penjaga Kios Toko
-
Kabar Gembira, Pinjaman Pendidikan di Sikka Bisa Diakses Mahasiswa yang Orangtuanya PNS