Ketua Bawaslu NTT Cemas Distribusi Logistik
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTT, Thomas Djawa menyatakan kecemasannya pada saat distribusi logistik.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTT, Thomas Djawa menyatakan kecemasannya pada saat distribusi logistik.
Kecemasan terutama pada pemberian undangan kepada pemilih atau kartu C6 karena bisa saja tidak sampai pada tangan calon pemilih.
Baca: Dua Unit Mobil Sampah Parkir di Halaman Mapolres Sikka
Walaupun seorang pemilih namanya sudah terdaftar dalam DPT tetapi saat pencoblosan tidak membawa kartu C6 maka hak politiknya tidak bisa dilayani.
Ketua Bawaslu NTT, Thomas Djawa menyampaikan ini ketika menjadi salah satu nara sumber pada sosialisasi pengawasan partisipatif pada masa tenang, pemungutan suara, perhitungan dan rekapitulasi suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati tahun 2018 di Swiss Bel Hotel Kupang, Senin (18/6/2018).
Kegiatan yang dibuka Ketua Panwaslu Kabupaten Kupang, Meri Tiran ini menghadirkan tiga nara sumber dan dihadiri para elemen masyarakat di Kabupaten Kupang.
Thomas mengingatkan penyelenggara pilkada dan pilgub NTT terkait pencoblosan pada tanggal 27 Juni 2018. Penyelenggara harus memastikan kartu C6 sudah diterima warga yang berhak memilih.
Jika warga walaupun namanya sudah terdaftar pada daftar pemilih tetap (DPT) harus membawa kartu C6 ke tempat pemungutan suara (TPS).
"Kita menginginkan tingkat partisipasi warga pada pemilih jangan rendah. Makanya saya ingatkan tinggal 10 hari ini penyelenggara (KPU) pastikan kartu C6 itu bisa sampai ke tangan pemilih. Dalam aturan PKPU pasal 7 secara jelas mengatur itu," pesan Thomas. (*)