Pertandingan Perdana di Semifinal Pertemukan Bintang Timur VS Perselaya Lamahala
Kemenangan 2:0 Perseka FC Kampung baru melawan Amposh FC Selasa petang (15/5/2018) menjadi pertandingan terakhir perebutan empat besar.
Penulis: Felix Janggu | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu
POS-KUPANG.COM|LARANTUKA- Kemenangan 2:0 Perseka FC Kampung baru melawan Amposh FC Selasa petang (15/5/2018) menjadi pertandingan terakhir perebutan empat besar.
Perseka FC bersama tiga tim lain, Bintang Timur FC, Rol Lamawolo FC dan Perselaya FC masing-masing mendapat tiket ke semi final.
Wakil Ketua PSSI Flotim Laurensius Wada atau Yitno Wada kepada Pos Kupang.com usai pertandingan Selasa (15/5/2018) mengungkapkan empat tim lolos ke semi final.
Baca: Terkesan Jorok, Warga Kota Maumere Suka Buang Tikus Mati di Jalan Raya! Begini Alasannya
Baca: ASTAGA! Ketua LKAJ Bilang Ada 120 Wanita Siap Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri, Bikin Merinding!
"Ini pertandingan terakhir di delapan besar dan empat tim ini lolos ke semifinal," kata Yitno Wada.
Pertandingan pertama di semi final tanggal 19 Mei 2018, mempertemukan Bintang Timur FC VS Perselaya Lamahala FC. Pertandingan semi final kedua 20 Mei 2018 mempertemukan Perseka FC VS Rol Lamawolo FC.
Kata Yitno Wada pertandingan di semi final akan mewakili tim terbaik di daratan Adonara dan Flores Daratan. Ia mengungkapkan Flotim mempunya bibit-bibit yang baik dalam sepak bola.
Baca: Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Tolak Doktrin Ayah, Lari ke Rumah Nenek, Selamatkan 2 Adiknya dari Bom
Baca: Kalahkan Amposh FC, Perseka Lolos ke Perempat Final
Penjaringan pemain melalui liga 2 dan liga 1, harap Yitno Wada bisa menghasilkan bibit pemain sepak bola untuk memperkuat Perseftim Flotim.
Untuk memperebutkan juara III, tim yang kalah dari dua pertandingan akan bertemu pada tanggal 22 Mei 2018. Dan partai final akan digelar per 23 Mei 2018.
"Nanti di Final akan ditutup langsung oleh pak Bupati (Anton Hadjon-red)," kata Yitno Wada.
Sebagai evaluasi, Yitno Wada mengharapkan tidak lagi ada kerusuhan-kerusuhan di lapangan.
Baca: Jumlah Penumpang Dalam Triwulan Pertama di Pelabuhan Tenau Kupang Naik Turun
"Kemarin-kemarin (tawuran-red) sebagai situasi anomali dalam sepak bola. Kita maklumi suporter kita belum cukup dewasa menerima keputusan wasit,' kata Yitno Wada.
Meski demikian tegas Yitno Wada, apa pun perilaku yang mencederai sepak bola tidak bisa ditolerir.(*)