Nelayan Lamalera Lembata Ini Hilang Diseret Ikan Pari, Bagaimana Nasibnya?
Benyamin Blikololong, seorang nelayan asal Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, hilang diseret seekor ikan pari raksasa, Jumat (11/5/2018)
Penulis: Frans Krowin | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Frans Krowin
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Benyamin Blikololong, seorang nelayan asal Desa Lamalera, Kecamatan Wulandoni, hilang diseret seekor ikan pari raksasa, Jumat (11/5/2018) sekitar pukul 10.00 Wita.
Kapolres Lembata, AKBP Janes Simamora yang dihubungi POS-KUPANG.COM melalui Wakapolres Lembata, Kompol Riwu Lambertus, Minggu (13/5/2018), membenarkan adanya peristiwa memilukan tersebut.
Baca: Tinju Adat di Nagekeo Ini Wujud Syukur kepada Tuhan. Sanksi Bagi Pelanggar 1 Ekor Kerbau
Ia menyebutkan, pada Jumat (11/5/2018) sekitar pukul 07.00 Wita, nelayan Desa Lamalera ramai-ramai menggunakan 13 perahu untuk menangkap ikan di tengah laut. Maklum, saat itu nelayan melihat tanda kalau ada ikan besar yang sedang melewati perairan di depan desa tersebut.
Baca: Lelaki Tua Ini Selalu Siaga di Pinggir Jalan di Batu Putih, Ternyata Ini yang Dilakukannya
Perahu tersebut lantas didayung sekuat tenaga untuk mengejar ikan tersebut. Usaha itu rupanya berhasil karena perahu-perahu peledang itu mampu mendekati buruannya. Ternyata yang dilihat itu adalah seekor ikan pari besar.
Baca: Satu Desa di TTS Belum Nikmati Bansos Rastra Tahap I, Desa Apa Ya?
Ketika jarak antara perahu dan ikan sudah semakin dekat, Benyamin Blikololong yang bertindak sebagai juru tikam, alias lamafa lantas bersiap-siap melaksanakan tugasnya.
Dan, tatkala ikan pari raksasa itu berada persis di depan peledang yang mereka gunakan, ia pun melompat ke arah ikan itu sambil menikam sekuat tenaga. Setelah menikam, Benyamin pun berenang kembali ke buritan perahu.
Baca: Mantap! Polisi dari Polsek Aesesa Tangkap Pencuri Babi di Nagekeo, Satu Orang Masih DPO
Ia lantas berusaha untuk naik lagi ke atas body perahu tersebut. Namun entah kenapa, saat itu Benyamin tak kuat mengangkat badannya untuk naik ke atas perahu tersebut.
Mengalami kondisi yang demikian, Benyamin kemudian memutuskan untuk berenang kembali ke arah haluan perahu agar bisa naik ke atasnya. Usaha itu memang berhasil ia lakukan.
Akan tetapi, ketika Benyamin sedang berusaha naik ke atas perahu tersebut, tiba-tiba saja ia disambar oleh ikan pari yang baru saja ditikamnya. Sambaran maut itu mengakibatkan Benyamin berteriak histeris.
Korban juga sekilas menceritakan kalau kedua kakinya semacam diikat oleh simpul tali nilo yang salah satu ujungnya terikat pada tempuling yang telah dihujamkan ke tubuh ikan tersebut.
Setelah sekilas menyampaikan kondisi yang dialaminya kepada awak perahu yang sedang berburu ikan besar itu, saat itu juga Benyamin ditarik oleh ikan besar itu ke dasar laut.
Saat Benyamin ditarik ke dasar laut, pada saat yang sama, tempuling yang tertancap pada tubuh ikan pari itu terlepas. Alhasil, ikan pari itu tak bisa dibawa pulang ke darat oleh para nelayan tersebut.
Uniknya, adalah meski tempuling itu sudah terlepas dari tubuh ikan pari, tetapi Benyamin tak muncul-muncul ke permukaan laut. Benyamin hilang ditelan laut. (*)
