Keren! Aksesoris, Bentuk TPS dan Pakaian Petugas TPS Bernuansa Motif Daerah NTT

Aksesoris, bentuk TPS dan pakaian petugas TPS dalam pelaksanaan PIlkada Ende bisa bernuansa etnis Daerah NTT.

Penulis: Romualdus Pius | Editor: OMDSMY Novemy Leo
PK/ROM
Bonefasius Wadhi 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, ROmualdus Pius

POS-KUPANG.COM, ENDE - Aksesoris, bentuk TPS dan pakaian petugas TPS dalam pelaksanaan PIlkada Ende bisa bernuansa etnis Daerah NTT. 

“Soal pakain maupun bentuk dari TPS itu menjadi kewenangan dari masing-masing PPS mau kenakan pakain daerah biar kelihatan rame atau bagiamana itu menjadi kewenangan masing-masing KPU tidak mengatur soal atribut yang terpenting adalah di TPS atau sekitar lokasi TPS tidak ada alat peraga kampanye,” kata anggota KPU Ende, Bonefasius Wadhi, Sabtu (7/4/2018).

Baca: Berani Sekali HIPMI NTT Meminta Hal Ini kepada Presiden Jokowi

Baca: Pembunuhan oleh Anak 8 Tahun Ini Nyaris Tak TInggalkan Jejak, Sampai Ibunya Melakukan Hal Ini

Baca: Heboh! Kakek Berusia 60 Tahun Ini Masukkan Kabel Telepon ke Organ Vitalnya, Ini Tujuannya

Menurut Bonefasius, biaya pembangunan TPS ujar Bonefasius ada biaya dari KPU yang disalurkan melalui PPS di masing-masing desa dan kelurahan serta soal bentuk dan fariasi dari TPS menjadi kewenangan dari PPS itu sendiri karena yang terpenting adalah pelaksanaan pencobolosan bisa berjalan aman dan sukses.

Pelaksanaan pencoblosan untuk Pilkada Ende pada 27 Juni 2018 mendatang akan dilakukan di 675 TPS yang tersebar di semua desa dan kelurahan yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Ende. Jumlah TPS tersebut sama seperti TPS pada Pilkada di tahun 2014.

Bonefasius mengatakan, KPU Kabupaten Ende tidak menambah jumlah TPS dengan alasan bahwa jumlah pemilih diprakirakan tidak mengalami penambahan yang siginifikan di tahun 2018 karena apabila terjadi penambahan yang siginifikan baru ada penambahan jumlah TPS.

Baca: Kasus Gratifikasi Terhadap DPRD Ende Bakal Dihentikan Penyelidikannya, Ini Alasannya!

Baca: Nah Loh! Kentut di Depan Wajah Istri, Pria Ini Masuk Bui

“Satu TPS bisa menampung pemilih sebanyak 800 orang namun yang terjadi pada Pilkada Ende rata-rata 500 orang untuk satu TPS jadi dengan demikian dirasa tidak perlu ada penambahan jumlah TPS,” kata Florentinus.

Bonefasius juga mengingatkan untuk menjaga netralitas maupun kenyaman selama proses pencobolosan maka baik panitia pemilih maupun warga yang hendak memilih diharapkan tidak mengenakan atribut yang berhubungan dengan pasangan calon tertentu baik itu baju atau topi maupun pin.

Sedangkan soal logistic ujar Bonefasius secara umum diadakan baru namun masih juga menggunakan logistic lama seperti peti atau kotak suara sedangkan yang baru berupa surat suara maupun alat tulis juga tinta maupun kretas.

“Kalau untuk kotak surara memang masih yang lama namun untuk kretas suara tentu harus yang baru,” kata Bonefasius. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved