Ini Kiat Menata TN Manupeu Tanah Daru Jadi Kawasan Eko Wisata
menarik minat wisatawan mengunjungi Sumba adalah dengan melakukan promosi besar-besaran di Bali dan Lombok agar wisatawan setelah menikmati Bali
Penulis: Petrus Piter | Editor: Ferry Ndoen

Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM, WAIBAKUL- Praktisi ekowisata, M Nurdin Rasak mengatakan, menata taman nasional manupeu tanah daru atau desa menjadi daerah ekowisata sebetulnya tidak susah.
Pertama harus dimulai dari kemauan masyarakat sendiri mengelolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada demi mendatangkan rezeki. Kedua masyarakat sekitar pinggir kawasan taman nasional harus menjadi pelaku ekowisata. Tak perlu berpikir harus mewah atau wah.
Hal itu bisa dimulai dari yang dimiliki desa, misalnya, membuka home stay, peta kawasan dan persiapan teknis lainnya. Hal itu demi memberi kemudahan wisatawan yang mengunjungi ekowisata taman nasional manupeu tanau daru.
Praktisi ekowisata, M.Nurdin Rasak menyampaikan hal itu ketika tampil sebagai pembicara pada kegiatan sosialisasi potensi keanekaragaman hayati kawasan hutan manupe tanah daru yang diselenggarakan dinas lingkungan hidup Kabupaten Sumba Tengah di aula pusat pastoral Katikuloku, Sumba Tengah, Kamis (29/3/2018).
Menurut Nurdin Rasak yang juga seorang dosen, mengelolah taman nasional manupeu tanah daru atau mengelolah desa menjadi daerah ekowisata tak perlu membutuhkan dana besar. Yang paling penting adalah adanya kemauan pemerintah dan masyarakat daerah ini bergandengan tangan mau mengelolah taman nasional atau desa menjadi derah ekowisata.
Kerjasama lintas sektoral menjadi hal penting mensukseskan tujuan menjadikan taman nasional atau desa menjadi lokasi ekowisata. Bila hal itu terjadi maka proses penataan lebih mudah.
Baginya, Sumba saat ini menjadi tujuan wisata dunia. Namun hal itu belum nampak benar. Selama ini, tujuan wisatawan yakni mengunjung Bali terus Komodo, Labuan Bajo dan Kelimutu, Ende. Momen ini harus ditangkap pelaku pariwisata Sumba agar para wisatawan sebelum ke Flores mengunjungi Sumba.
Karena itu, harus mulai dari sekarang menata potensi wisata, pembangunan infrastruktur dan lain-lain memperlancar arus kunjungan wisatawan ke daerah ni. Salah satu potensi yang harus mendapat perhatian segenap komponen daerah ini daerah ekowisata.
Bagaimana cara menarik minat wisatawan mengunjungi Sumba adalah dengan melakukan promosi besar-besaran di Bali dan Lombok agar wisatawan setelah menikmati Bali dan Lombok berkunjung ke Sumba. Caranya membangun kerjasama dengan beberapa travel dan biro perjalanan terkenal di Bali dan Lombok mempromosikan Sumba.
Baginya ada tiga faktor menjadi kelemahan indonesia selama ini yakni kesehatan kurang, nyaman dan keamanan kurang, dan isu lingkungan. Daerah Sumba kurang aman karena adanya aksi pencurian dan lain-lain.
Menurutnya ekowisata juga berperan memberi edukasi kepada anak-anak agar bisa membawa turis jalan keliling daerah ekowisata. Hal itu karena para turis umumnya suka dengan anak-anak.
Untuk mendukung hal itu maka harus ada peta atau jalur ekowisata demi memudahkan anak-anak menjadi guide lokal bagi wisatawan mengunjungi ekowisata alam taman nasional manupeu tanah daru. (*)