Breaking News

Setahun Bekerja, Pansus DPRD Sikka Soal Monumen Tsunami Belum Ada Hasilnnya

Setahun bekerja, Pansus DPRD Sikka yang dibentuk untuk membahas Monumen Tsunami, belum ada hasilnnya.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS KUPANG/EUGENIUS MO'A
Monumen Tsunami di Maumere, Kabupaten Sikka. 

Laporan   wartawan Pos-Kupang.Com, Eginius Mo’a

POS-KUPANG.COM,  MAUMERE - Setahun bekerja, Pansus DPRD Sikka yang dibentuk untuk membahas Monumen Tsunami, belum ada hasilnnya.

Panitia  Khusus (Pansus)  DPRD  Sikka menyelidiki  proyek  pembangunan  Monumen Tsunami senilai  Rp  2,5 miliar di  Taman  Kota Maumere. Meski telah bekerja setahun pada  awal  tahun  2017 tidak menghasilkan rekomendasi apapun.

Baca: Hendrik Bilang Petugas Kesehatan Datang Bukan untuk Berkelahi

Baca: KPK Periksa Suami Dian Sastro Terkait Kasus Suap?

Baca: Pemred Global News Dilaporkan ke Polres Sumbar leh Paslon Pilkada Paket Damai

“Tidak ada rekomendasi apapun. Pendasaran  yang digunakan   dalam  pembangunan   taman kota ini  berbeda. Sampai detik ini, Pansus  tidak  dilanjutkan,  final   kerja  Pansus  juga tidak  ada,” kata  anggota Pansus  DPRD Sikka, Philips  Fransiskus, kepadapos-kupang.com, Selasa   (27/3/2018) di Maumere.

Menurut  Philips,   pendasaran  yang digunakan  Pansus  yakni   Peraturan  Menteri (Permen)  PU Nomor 5  Tahun  2008, perbandingan  yakni  70 persen  pada sisi  tanaman  ruang terbuka hijau dan  30 persen  fisik. 

Sedangkan konsultan menggunakan Permen  PU Nomor 5  Tahun  2012. Porsi tanaman  ruang terbuka   hijau   60 persen dan 40 persen  untuk  fisik.

“Pansus  minta  tambahan  waktu melanjutkan  tugasnya, tetapi tidak disetujui  pimpinan.  Laporan Pansus kami serahkan apa adanya  saja kepada  Ketua DPRD  Sikka  (mantan).  Tidak  final dan  tidak  ada  rekomendasinya ,” ujar Philips.

Baca: Wah! Polsek Seba Tolak Proses Kasus Pendeta Beristri yang diduga Hamili Penjual Pulsa, Alasannya Ini

Baca: Setelah Membeli Pulsa, Pendeta Beristri Ini Diduga Merayu, Menyetubuhi dan Menghamili Perempuan Ini

Baca: Perempuan di NTT Sering Jadi Korban IJM, FH Undana dan LBH APIK NTT Bikin Strategi Ini

Philips mengapresiasi  kinerja   Unit  Tipikor Polres  Sikka   mendalami  kasus ini  mencapai  kemajuan  signifikan dalam pengumpulan   data dan keterangan  (Pulbaket) taman kota.  Menurut  Philips,  penyidik  memiliki landasan  tersendiri  membidik kasus ini.

‘Saya  dukung  Pulbaket yang dilakukan  oleh  penyidik  Tipikor Polres  Sikka. Biarlah penyidik  yang nanti mengungkap keberadaan proyek  ini,” ujar  Philips. (*)

 
 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved