Bau Badan Tak Hilang dengan Deodoran, Ini Penyebabnya!

Sayangnya meski telah menggunakan deodoran berulang kali, bau badan tetap saja melekat pada tubuh. Apa penyebab sebenarnya?

Editor: Rosalina Woso
THINKSTOCK.COM
THINKSTOCK.COM Ilustrasi 

POS-KUPANG.COM--Bau badan selalu diidentikkan dengan deodoran. Benda kecil ini kerap kali dianggap mampu untuk mencegah terjadinya bau badan.

Sayangnya meski telah menggunakan deodoran berulang kali, bau badan tetap saja melekat pada tubuh. Apa penyebab sebenarnya?

Penelitian Monell Chemical Senses Center mengungkap, bau badan yang dimiliki seseorang merupakan gangguan genetik yang lebih dikenal dengan "fish odor syndrome" (sindrom bau ikan).

Secara ilmiah, kondisi ini disebut trimethylaminuria (TMAU), yang disebabkan jumlah senyawa trimetilamin (TMA) yang berlebihan.

Akibatnya, seringkali penggunaan deodoran hanya dianggap sebagai pencegah sementara keluarnya aroma tak sedap.

Baca: Bakso Mas Rinto dan Murid yang Hajar Gurunya Gara-gara Ponsel, 2 dari 5 Berita Terpopuler

Baca: Fahri Hamzah Bilang Jokowi Kalah Lawan Prabowo

TMAU merupakan suatu penyakit genetik, di mana gen turunan menghambat kemampuan tubuh untuk memecah TMA. TMA dapat ditemukan dalam berbagai bahan makanan yang mengandung zat kolin seperti ikan laut, telur, hati, kacang kedelai dan kacang merah.

TMA dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan bau tak sedap. Bau tersebut akan dikeluarkan oleh tubuh melalui keringat, urin, dan napas.

Tingkatan TMA dan aroma yang dikeluarkan mampu menghasilkan lilin, dan berkurang tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi seseorang.

Ilustrasi bau badan
Ilustrasi bau badan ((Koldunov))

Seperti contoh bau yang dikeluarkan tubuh tersebut hanya dapat muncul jika seseorang mengonsumsi kacang-kacangan atau telur goreng.

Bau Badan Monell juga melakukan penelitian terhadap 353 orang yang memiliki masalah bau badan. Peneliti menguji tingkat urin peserta setelah mereka mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung kolin.

Penelitian menemukan 118 peserta memiliki kadar kimia dalam urin mereka, dan 65 persen peserta tidak menderita permasalahan bau badan. Sementara hanya 3,5 persen peserta yang mengeluhkan tentang bau amis seperti istilah "fish odor syndrome".

Mereka beranggapan tidak selamanya orang-orang dengan bau tak sedap mengeluarkan aroma seperti bau amis ikan. Dalam beberapa kasus, antibiotik dapat menjadi solusi terbaik bagi masalah ini.

Kunjungi dokter dan konsultasikanlah permasalahan tersebut guna mendapatkan hasil maksimal. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bau Badan Tak Hilang dengan Deodoran, Apa Sebabnya?", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/06/130000620/bau-ba dan-tak-hilang-dengan-deodoran-apa-sebabnya-.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved