BLK Luar Negeri Latih Calon TKI Agar Terampil

salah satu yang dilakukan pemerintah, yang mencegah keluarnya calon TKI ilegal dari NTT, sehinga telah dibentuk posko TKI di pelabuhan dan bandara.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG/OBY LEWANMERU
Kadis Nakertrans NTT, Drs. Bruno Kupok 

Laporan Wartawan Pos Kupang: Oby Lewanmeru

POS KUPANG.COM,KUPANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT merencanakan untuk membangun sebuah Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri. BLK ini untuk melatih dan membimbing calon tenaga kerja asal NTT agar terampil sesuai bidang masing-masing sebelum dikirim ke negara tujuan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Provinsi NTT, Drs. Bruno Kupok kepada Pos Kupang, Senin (26/2/2018).

Bruno dimintai tanggapan soal maraknya TKI asal NTT yang bermasalah di luar negeri, bahkan sampai meninggal.

Menurut Bruno, salah satu yang dilakukan pemerintah, yang mencegah keluarnya calon TKI ilegal dari NTT, sehinga telah dibentuk posko-posko TKI di pelabuhan dan bandara. "Selain itu, pemerintah juga membentuk Kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Pelayanan TKI di NTT. Kita juga rencana buat Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri," kata Bruno.

Dijelaskan, sejauh ini Calon TKI dari NTT direkrut oleh perusahan-perusahan yang berpusat di Pulau Jawa, karena itu semua bentuk pelatihan dilakukan di Jawa, Batam, sehingga tenaga yang dikirim banyak menimbulkan masalah.

"Karena itu, Pemerintah Provinsi NTT melalui Nakertrans sudah bertekad dengan membuat terobosan. Salah satu tekad, yakni, calon TKI direkrut dari NTT, dididik dari NTT, kemudian dikirim juga dari NTT ke negara tujuan secara legal," katanya.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah membutuhkan satu BLK sendiri yang menangani calon TKI keluar negeri, sehingga semua proses dilakukan di NTT. "Jika tidak lakukan terobosan ini, maka calon TKI/TKW yang direkrut kemudian ditampung di luar NTT, akan timbul banyak persoalan seperti penyekapan, bahkan mereka dijual lagi ke orang lain," ujarnya.

Bruno juga mengatakan, selama ini akibat minimnya ketrampilan TKI asal NTT maka selain sudah ilegal, TKI itu tidak memiliki ketrampilan sehingga selalu dipukul, dianiaya dan sebagainya.

"Ada majikan perintah cuci pakaian, setrika, tapi TKI dari NTT tidak tahu, maka jangan heran kalau banyak yang dipukul. Karena itu, kita buat rencana supaya calon TKI dari NTT bisa legal dan juga berketrampilan," ujarnya.

Dia mencontohkan, jika BLK Luar Negeri sudah berjalan mala semua Calon TKI akan dilatih, misalnya untuk pekerja di rumah tangga, maka calon TKI itu harus diajak bagaimana mencucu dengan baik, menyetrika, memasak bahkan sampai membereskan rumah serta menjaga anak majikan.

"Kalau ketrampilan atau pengalaman ini ada, maka bisa menekan angka kematian TKI di luar negeri," ujarnya.

Sedangkan untuk di perkebunan dan perdagangan, maka akan dilatih cara membersihkan rumput, cara memanen, cara merawat serta memupuk dan sebagainya.

Dijelaskan, selama ini ada satu kendala, yakni menyangkut ijin agar para calon TKI keluar negeri secara legal, yakni disinyalir pembiatan ijin yang memakan waktu, biaya yang besar. Kondisi ini membuat orang lebih memilih untuk keluar negeri dengan cara ilegal.

"Karena itu kita berupaya potong rantai itu dengan LTSA. LTSA ini diharapkan bisa membuat pelayanan lebih cepat dan para calon TKI keluar negeri dengan legal. Kalau dengan legal, maka semua haknya akan ada karena ditanggung perusahaan perekrut," katanya.(*l)

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved