Bakal Dikunjungi 15 Ribu Tamu IMF, Labuan Bajo Berbenah

Bali menjadi fokus, tetapi Taman Nasional Komodo menjadi salah satu destinasi terbaik dunia akan didatangi.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/EGINIUS MOA
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Dr. Ardu Jelamu Marius, M. Si. 

Laporan  Wartawan  Pos-Kupang.com,  Eginius  Mo’a

POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Sidang  tahunan  IMF-Word  Bank  tanggal  8-14  Oktober   2018  di  Bali  menjadi arena promosi  pariwisata NTT di mata  dunia.

Sebanyak  22 ribu   tamu  utusan  dari  189 negara akan datang ke  Pulau  Bali, dan 15  ribu  orang akan melakukan    tur wisata ke  Taman  Nasional Komodo  di Labuan  Bajo, Manggarai  Barat  hingga ke  Danau  Kelimutu.

“Labuan  Bajo akan menjadi  pintu masuk  ke  Pulau  Flores,  ke Kelimutu, Maumere dan seterusnya.  Saat  ini  Labuan  Bajo sedang berbenah  menyambut kehadiran  para  tamu,” ujar  Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT,  Dr. Ardu Jelamu Marius,  M.Si, kepada  wartawan  dalam  rapat koordinasi  pariwisata  se-NTT  di  Aula  Hotel  Sylvia  Maumere, Selasa  (20/2/2018)  petang.

Kota Labuan Bajo
Kota Labuan Bajo (Pos Kupang/Servan Mammilianus)

Sidang   tahunan  IMF dihadiri  semua menteri keuangan,  gubernur  bank sentral,  para bankir  dan  sekitar  1.000  jurnalis dari seluruh  dunia, menjadi momentum  penting promosi wisata.

Usai pertemuan,  kata  Marius,  para  tamu  akan mengunjungi tujuh  destinasi  wisata  nasional.

Bali menjadi  fokus,  tetapi Taman  Nasional Komodo menjadi  salah satu destinasi  terbaik  dunia  akan  didatangi.

Pertemuan persiapan menyambut  event ini  sudah  dilakukan dipimpin Menko Maritim  RI.

Pesona Pulau Padar, Labuan Bajo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur.
Pesona Pulau Padar, Labuan Bajo, Flores Barat, Nusa Tenggara Timur. (Facebook/wolreba dempol)

Ia mengatakan meski  sektor pariwisata menjadi  sektor  unggulan yang langsung berada di bawah Presiden  RI,  tidak sebanding dengan  alokasi anggaran. Untuk   dinas   pariwisata  provinsi  hanya  Rp 15  miliar,  sama  jumlahnya dengan alokasi  anggaran pariwisata Kabupaten Lembata.

“Mestinya ketika  Presiden  menyatakan pariwisata menjadi leading sector, pemerintah di tingkat  bawah menerjemahkan  itu  dalam bentuk kegiatan dan program. Rapat koordinasi  menyatukan  pemahaman ini,” ujar Marius. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved