Polwan di TTS Tidak Takut Menghadapi Muka Sangar Para Pendemo
Saat pemilukada berlangsung, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Ini yang akan dilakukan Polres TTS
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Marsel Ali
lihat foto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Novemy Leo
POS-KUPANG.COM | SOE - Tiga Polwan dari Polres TTS ditempatkan di garis depan untuk menjadi negosiator bagi massa pendemo di KPU TTS, sekitar pukul 15.30 Wita, Jumat (9/2/2018).
Ketiga Polwan itu yakni Bripka Mimin Liga, Bripda Dessy Polli, Bripda Anisa Ismiati.
Mereka berada di barisan paling depan bersama sejumlah polisi, di lapisan kedua. Ada barisan polisi yang membawa mobil Dalmas Awal, barisan ketiga adalah Dalmas inti.
Massa memprotes terhadap hasil rekapitulasi KPU. Mereka meminta ketua KPUD keluar untuk menyampaikan penjelasan.
Ketua KPUD menyampaikan penjelasan namun massa tidak menerima sehingga mulai membuat aksi melempari polisi dengan air, batu, kayu dan berteriak-teriak memicu emosi. Malah pendemo juga bakar ban mobil.
Dorong mendorong terjadi hingga pasukan Dalmas inti pun ikut menghalau massa. Karena massa terus mendesak, akhirnya Polres TTS mengeluarkan water canon dan juga petugas pengurai massa ( raimas ).
Massa didorong mundur namun tetap saja melakukan aksi kekerasan hingga polisi mengeluarkan tembakan peringatan dan akhirnya menembak kordinator massa.
Korban jatuh tertembak di bagian kaki lalu langsung dibawa ke RSU SoE untuk mendapat pengobatan.
Massa pun akhirnya mulai mundur dan menjauh dari lokasi demo.
Demikian simulasi pengamanan proses pilkada dan pemilu di TTS.
Kapolres TTS, AKBP Totok Mulyanto menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan simulasi dimaksud.
"Terima kasih. Kita sudah menunjukkan bahwa kita mampu melaksanakan pengamanan pemilu. Semoga kita bisa selalu waspada dan siaga dalam proses pengamanan pemilu," kata Totok. (*)
