Bila Tugas Panitia Natal Wilda Asisi BTN Berakhir di Pondok Demokrat, Ada yang 'Keseleo'
Tarian Monijo menjadi pembuka acara 'patah pinggang' (menari) yang diselenggarakan panitia Natal Wilayah II Paroki St.Fransiskus Asisi
Penulis: Rosalina Woso | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Rosalina Langa Woso
POS-KUPANG.COM|KUPANG--LAMPU disco kerlap kerlip menerangi samping teras rumah Herry Kadja di Jalur KM 40, Keluharan Maulafa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

Alunan musik Monijo, menghentak hentak. Belasan pasangan kaki mengikuti irama, kedua tangan mereka saling bergenggaman sambil membentuk lingkaran.

Tarian Monijo menjadi pembuka acara 'patah pinggang' (menari) yang diselenggarakan panitia Natal Wilayah II Paroki St.Fransiskus Asisi BTN Kolhua.
Betapa Tidak. Hampir genap tiga bulan, tim ini terlibat sepenuhnya bersama pastor Paroki dan umat lainnya menyukseskan perayaan Natal dan peresmian rumah pastor.

Waktu yang cukup lama untuk merajut kebersamaan dan kerja sama yang baik dalam menyukseskan kedua moment tersebut.

"Kita semua telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus karena itu marilah kita hidup selalu dalam ungkapan syukur. Tuhan Yesus telah memilih dan mengutus kita supaya kita pergi dan menghasilkan buah yang baik dalam hidup dan pelayanan kita. Karena itu marilah kita mempergunakan waktu yang telah Tuhan berikan pada kita untuk memuji dan memuliakan keagungan kasih Tuhan, demi keselamatan kita," ujar Pastor
Paroki Santu Fransiskus Asisi BTN Kolhua," Romo Simon Tamelab, saat memimpin misa syukur atas sukses kerja sama panitia Natal Wilayah II, di kediaman Bapak Herry Kadja, Kamis, (25/1/2018).

Romo Simon yang didampingi Pastor Rekan, Romo Dus Mone ini dalam kotbahnya mengatakan, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan dihibahkan kepadamu.

Rasa Syukur yang diteguhkan Romo Simon menjadi nyata aksi panitia natal malam itu. Irama tarian Monijo hanya sebagai pembuka. Malam kian larut dan remang, irama musik lainnya menyusul lalu menghentak hentak.

Saling olok dan pujian menyatu jadi satu dalam kerbersamaan. Segala kelelahan terbayar sudah. Pondok Demokrat menjadi saksi, begitu semangatnya panitia ini merajut persaudaraan selama mengemban tugas merayakan Natal Tahun 2017.

"Hati hati, nanti urat lutut keseleo," ujar ibu Yudith Salasa saat menyaksikan Opa Yoseph Role memegang lututnya karena ngilu seusai goyang Tabelo.

Gelak tawa pung pecah dalam tarian dan lagu, menutup tugas panitia panitia Natal Wilayah II, Paroki Santu Fransiskus Asisi BTN Kolhua.(*)