Dishub Masih Gunakan Sistem Lama Atasi Kemacetan
Mengatasi kemacetan di Kota Kupang seperti ini. Namun aneh, masih ada juga warga tetap langgar lalin
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Marsel Ali

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dinas Perhubungan kota Kupang belum memikirkan inovasi baru untuk mengatasi titik-titik macet di kota Kupang.
Saat ini Dinas Perhubungan masih menggunakan sistem lama yang bekerja sama dengan Satlantas untuk mengatur arus lintas.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Kupang, Ignas R Lega, ketika ditemui Pos Kupang, di ruang kerjanya, Selasa (16/1/2018), mengatakan, kerja sama tersebut dilakukan terutama di pagi hari pada jam-jam kesibukan.
Kata dia, untuk mengatasi kemacetan salah satunya di Jalan Soeharto depan Hotel Sylvia. Dinas sudah memberi tanda larangan agar pengendara tidak masuk dari atas Hotel Sylvia, tapi masih saja dilanggar.
"Hari ini Pak Kadis sudah perintahkan untuk bersurat ke Dinas PU Provinsi untuk mohon izin untuk memasang pembatas jalan agar bisa mengurangi sedikit kemacetan. Kita pasang persis di jalan kita cor atau permanenkan. Kemudian di Oeba juga sistem seperti itu, terakhir di jembatan Liliba kita tidak tahu tiba-tiba pembatas jalan itu hilang," tuturnya.
Intinya, lanjut dia, untuk mengatasi arus lalu lintas yang macet masih menggunakan pola lama dengan bekerja sama dengan satlantas. Karena secara kasat mata titik-titik kemacetan terjadi di Jalan Soeharto, Oeba dan Jembatan Liliba.
Pemerintah kota Kupang melalui Dinas Perhubungan kota Kupang baru mengajukan Perda untuk parkir berlangganan.
"Walikota minta kita untuk melakukan studi tiru dengan kabupaten Bojonegoro, untuk mengetahui sistem perparkiran di Bojonegoro," kata Sekretaris Dinas Perhubungan, Ignas R Lega.
Tahun ini, kata Ignas, Perda parkir tersebut akan dibahas. Diperkirakan sekitar April.
Ia berharap Parkir Berlangganan bisa diterapkan di kota ini.
Sementara ini masih dibuat naskah akademiknya. (*)