Peringatan! Suka Nge-Vape? Perhatikan Bahaya Vaping bagi Wanita Hamil, Bayi Bisa Terlahir Begini

Studi oleh Virginia Commonwealth University (VCU) membuktikan vaping bukanlah pengganti yang sepenuhnya aman untuk rokok tradisional.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
Shutterstock via Daily Mail
Ilustrasi 

POS-KUPANG.COM -- Tren vaping atau rokok elektrik sebagai rokok sudah digandrungi masyarakat Indonesia beberapa tahun ini.

Memiliki varian rasa membuat vaping semakin digandrungi.

Tak hanya kaum adam, banyak wanita juga memilih vaping sebagai alternatif.

Perbedaan bahan yang dimiliki rokok biasa dan vaping diyakini memiliki dampak yang berbeda.

Sebagian orang menganggap vaping aman untuk dikonsumsi oleh semua kalangan.

Baca: Tompi Unggah Kesannya terhadap Setya Novanto di Akun Instagram, Netizen Setuju

Namun, sebuah penelitian di Amerika Serikat mendapatkan penemuan baru terkait bahaya vaping bagi wanita hamil.

Dilansir dari Daily Mail, Jumat (17/11/2017), vaping saat hamil bisa menyebabkan bayi terlahir cacat di bagian wajah dan kepala mereka.

Peneliti menemukan paparan uap rokok elektrik ini bisa merusak sel-sel dan menghambat pertumbuhan struktur wajah bayi.

Studi yang dilakukan oleh Virginia Commonwealth University (VCU), Amerika Serikat, membuktikan vaping bukanlah pengganti yang sepenuhnya aman untuk rokok tradisional.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakitt serta dokter sudah merekomendasikan tidak ada rokok dalam bentuk apapun (termasuk vaping) yang aman untuk wanita hamil.

Para peneliti menemukan campuran cairan untuk menciptakan rasa pada rokok elektrik bertanggung jawab atas kerasukan terburuk pada hewan yang sedang berkembang.

Rokok elektrik menggunakan mekanisme pemanasan untuk memanaskan cairan dan mengubahnya menjadi uap.

Baca: Selain Lee Min Ho & Suzy, 6 Pasangan Artis Korea Ini juga Putuskan Tali Cinta, Bikin Penggemar Baper

Baca: Jomblo Punya Kesempatan! Lee Min Ho dan Suzy Putus Setelah Tiga Tahun Berkencan, Siapa Mau Daftar?

Cairan tersebut mengandung nikotin, propilena, glikol, senyawa gliserin, dan penyedap sayuran.

Satu di antara beberapa bahan tersebut diyakini berdampak buruk pada kesehatan.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved