RUU Pilkada

Prabowo: Saya Tak Sakit Hati

Prabowo mengaku sakit hati terhadap sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengundurkan diri dari partainya.

Editor: Benny Dasman
Kompas.com
Capres nomor urut 1, Prabowo Subianto mengumumkan hasil verifikasi harta kekayaannya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014). Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto memiliki harta kekayaan terbanyak, yaitu sebesar Rp 1,6 triliun, cawapres nomor urut 2 Jusuf Kalla sebesar Rp 465 miliar, cawapres nomor urut 1 Hatta Rajasa sebesar Rp 30 miliar, dan capres nomor urut 2 Joko Widodo sebesar Rp 29 miliar. 

POS KUPANG.COM, JAKARTA--  Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku sakit hati terhadap sikap Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengundurkan diri dari partainya. Namun mantan calon presiden itu menyebut mengingatkan adanya tata krama dan etika dalam hubungan antarmanusia, termasuk bergabung dan mengundurkan diri dari sebuah partai.

"Antarmanusia kan ada toto kromo (tata krama). Manusia kan memiliki etika dan norma-norma," kata Prabowo ketika ditemui di kediaman Akbar Tandjung, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta,  Rabu (10/9).

Ia tidak mempermasalahkan seorang kader Gerindra untuk mengundurkan diri dari partai. Dirinya memahami dinamika yang terjadi dalam sebuah partai politik. "Kalau masuk suatu partai dan keluar partai itu tidak ada masalah. Tapi etika antarmanusia itu harus ada," tambahnya.
Prabowo mengaku telah lama tak bertemu Ahok. "(Ahok) belum pamit. Satu tahun tidak bertemu," katanya.

Ia  membantah Gerindra telah mengabaikan Ahok. "Kok bisa abaikan? Gerindra yang mencalonkan Ahok," kata Prabowo.

Ahok memang tidak mengajukan penuduran diri secara langsung kepada Prabowo. Ia hanya mengirim surat ke kantor DPP Partai Gerindra. Ahok juga tidak memerlukan surat balasan dari partai tersebut karena dirinya telah menyatakan mundur.

Para petinggi  Koalisi Merah Putih melakukan pertemuan tertutup di kediaman Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengaku pertemuan malam ini hanyalah agenda rutin.

Menurutnya, Koalisi Merah Putih kerap mengadakan rapat untuk membahas isu terkini. "Ini agenda rutin saja. Kami sering rapat pindah-pindah tempat, satu di antaranya di tempatnya Pak Akbar Tandjung," kata Fadli.

Fadli menuturkan, agenda malam ini membahas Rancangan Undang-undang (RUU) Pilkada yang kini jadi kontroversi. "Tidak ada agenda khusus," katanya.

Hatta Rajasa, mantan calon wakil presiden yang berpasangan dengan Prabowo yang juga Ketua Umum PAN tak tampak hadir. Namun dari PAN ada Amien Rais (Ketua Majelis Pertimbangan PAN), Drajad Wibawanto (Wakil Ketua Umum) , dan Taufik Kurniawan (Sekjen).

Presiden PKS Anies Matta dan Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Surya Dharma Ali juga tidak kelihatan. PKS diwakili Hidayar Nur Wahid dan Aboebakar Al Habsy (Ketua DPP) sedangkan PPP diwakili  Rommahurmuziy (Sekjen PPP).

Sekretaris Dewan Pakar PPP Ahmad Yani menjelaskan ketidakhadiran Hatta. "Pak Hatta ke luar negeri, Anies Matta  ke luar negeri,  Surya Dharma Ali  lagi ada kegiatan diluar," katanya.
Yani membantah ada perpecahan dalam Koalisi Merah Putih. "Tidak ada perpecahan, buktinya dari PPP, saya dan Rommy datang. Dari PAN sekjennya juga datang," kata Yani.  (zul)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved